SIMPANLAH
KEBAHAGIANMU
Tahukah apa yang paling berbahaya dari diri seseorang? Mulutnya.
Segalah hal yang baik dan buruk muncul dari mulut sebelum akhirnya
dimanifestasikan dalam perbuatan. Berapa banyak kemarahan, sakit hati, hingga
yang berujung pada permusuhan hanya karena ucapan yang tidak terjaga.
Setiap dari kita tentu pernah merasa bagaimana rasanya dihina,
dicaci maki, bahkan dihujat. Sakit hati
atau marah itu sangat wajar. Tapi apa yang harus kita lakukan setelahnya?
Mendendam? Membalas dengan yang lebih buruk? Atau bersabar?. Tidak ada satupun
pilihan yang mudah, tapi setiap pilihan akan ada konsekuensinya.
Puspanita,
Alkisah, ada seseorang yang sangat menikmati kebahagiaan dan
ketenangan di dalam hidupnya. Orang tersebut mempunyai dua kantong. Pada
kantong yang satu terdapat lubang di bawahnya, tapi pada kantong yang lainnya
tidak terdapat lubang.
Segala sesuatu yang menyakitkan yang pernah didengarnya seperti makian
dan sindiran, ditulisnya di sebuah kertas, digulung kecil, kemudian
dimasukkannya ke dalam kantong yang berlubang. Tetapi semua yang indah, benar,
dan bermanfaat, ditulisnya di sebuah kertas kemudian dimasukkannya ke dalam
kantong yang tidak ada lubangnya.
Pada malam hari, ia mengeluarkan semua yang ada di dalam saku yang
tidak berlubang, membacanya, dan menikmati hal-hal indah yang sudah
diperolehnya sepanjang hari. Kemudian ia merogoh kantong yang ada lubangnya,
tetapi ia tidak menemukan apa pun. Maka ia pun tertawa dan tetap bersukacita
karena tidak ada sesuatu yang dapat merusak hati dan jiwanya.
Puspanita,
Itulah gambaran dari apa yang seharusnya kita lakukan. Menyimpan semua
yang baik di “kantong yang tidak berlubang”, sehingga tidak satupun yang baik
yang hilang dari hidup kita. Sebaliknya, simpanlah semua yang buruk di “kantong
yang berlubang”. Maka yang buruk itu akan jatuh dan tidak perlu kita ingat
lagi.
Namun sayang sekali.. masih banyak orang yang melakukan dengan
terbalik! Mereka menyimpan semua yang baik di “kantong yang berlubang”, dan apa
yang tidak baik di “kantong yang tidak berlubang”. Akibatnya, jiwa menjadi
tertekan dan tidak ada gairah dalam menjalani hidup.
Oleh karena itu, agar bisa menikmati kehidupan yang bahagia dan
tenang, nikmatilah setiap kebahagiaan yang kita punya dan lupakan kesedihan
yang singgah dalam hidup kita. Mari mencoba, menyimpan hanya yang baik dan
bermanfaat. (ati,dbs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar