Selasa, 18 Oktober 2016

DIARY


Aku bersyukur, bahwa aku memiliki dirimu
Karib yang takkan pernah bosan menerima kesahku
Kendati diksi yang kuceritakan masih sama
Dia

Inilah anehnya cinta, rindu, sakit, dan bahagia
Seaneh diksi tentang dia yang masih terjaga dalam diskusi
Kusadari sepenuhnya tentang cintaku yang keras kepala
Tentang rindu yang menolak berdamai
Rasa sakit yang nyata
Serta bahagia yang tanpa kompromi

Tapi ini tetap aneh ketika segalanya tak selalu sama
Aku mencintainya
Merindukannya
Merasa sakit karenanya
Juga bahagia untuknya

Sedang untuk dia
Cinta dan rindu dengan indah terpatri
Dia selalu jadi alasanku bahagia
Tapi dia tidak pernah memberiku alasan untuk menjadi tersakiti

Kenangannya, selayaknya oase di padang tandus
Rasanya biarlah dia bukan milikku
Bahkan jika wujudnya pupus
Aroma kehidupannya adalah milikku

Kau karibku
Simpankan ini untuk hidupku
Segala hal yang tersisa dari perjalananku
Pun juga segala rasa yang dicipta untukku