Jumat, 15 Desember 2017

Kau Datang dan Pergi (Lagi)


Kau datang.
Jelas itu bukan pertanyaan, karena aku tahu kau akan selalu datang

Kau tahu aku takkan bisa pergi
Tidak, sampai kau sendiri yang mengusirku darimu

Dan kau seharusnya tahu, aku tidak akan bisa melakukannya
Tidak, setidaknya untuk saat ini

Berapa banyak lagi, aku akan menjadi alasan sakitmu
Berapa lama lagi, aku akan menghalangi bahagiamu
Aku rindu senyummu

Bukankah aku selalu tersenyum setiap kali kau datang
Seperti yang sekarang sedang kulakukan

Bukan senyum yang seperti itu
Penuh luka dan keputusasaan
Aku rindu senyummu yang menguatkanku
Yang hampir pasti dan selalu memberiku alasan hidup
Yang memenuhi hidupku dengan pengharapan akan kebahagiaan
Yang pernah dan selalu jadi satu-satunya hal yang kumiliki darimu

Sebanyak itu yang kau minta?
Lalu apa imbalan untukku?

Apa kita sedang berbisnis?
Apa hati kita meminta syarat?

Tidak
Sebanyak hal yang kau minta, aku hanya minta satu hal
Tetaplah berdiri di sampingku
Bahkan sekalipun tanpa bicara atau melihatku
Aku hanya butuh melihatmu
Meyakini sepenuhnya bahwa aku berdiri dibawah langit yang sama, dimana kau juga ada disana

Aku tak bisa

Aku tahu, jadi?

Apa hanya dengan cara ini kita bisa berdamai?

Kita tidak sedang berperang, meskipun sakit dan payahnya lebih dari sekedar mengangkat senjata untuk musuh

Apa aku masih memiliki hatimu?

Entahlah, aku saja ragu, aku masih punya hati