Selasa, 26 Mei 2015

Hj Lulis Irsyad Yusuf, Ketua TP PKK Kab Pasuruan (2013-2018)

SINERGI WUJUDKAN KABUPATEN PASURUAN MASLAHAT

     Bekerja sepenuh hati membantu tugas suami. Itulah motivasi utama Hj Lulis Irsyad Yusuf dalam menjalani peran sebagai Ketua TP PKK Kab Pasuruan. Berbagai prioritas program yang dijalankan pun memiliki muara yang sama dengan Visi, ‘Menuju Kabupaten Pasuruan yang Sejahtera dan Maslahat’. Seperti apakah?
           
            Menjalankan peran sebagai istri top figur dengan segudang aktifitas bukanlah hal yang baru bagi Hj Lulis Irsyad Yusuf, Ketua TP PKK Kab Pasuruan. Sebelumnya, sang suami, H Irsyad Yusuf yang kini menjabat sebagai Bupati Pasuruan merupakan Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan periode 2010-2014. Kendati ia juga mengakui bahwa tanggung jawabnya kini terasa jauh lebih menyita waktu dan tenaga.
“Yang paling berkesan ketika aktif di kegiatan PKK adalah saya menjadi lebih dekat dengan masyarakat. Ternyata ada banyak orang diluar sana yang membutuhkan perhatian kita,” katanya saat berbincang dengan Puspa.
Ditemui usai Puncak Peringatan hari Kesatuan Gerak PKK Prov Jatim 2015, yang digelar di Taman Candra Wilwatikta Prigen Pasuruan, 21 Mei 2015 lalu, perempuan yang akrab disapa Bunda Lulis ini bersyukur karena dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan besar bagi kader PKK seluruh Jatim tersebut. Lulis juga dengan bangga memperkenalkan berbagai potensi yang dimiliki Kab Pasuruan, khususnya di bidang pariwisata dan sentra Usaha Kecil Menengah (UKM).
Terkait PKK, sejak menjabat pada 9 Juli 2013, Lulis memilih untuk mengaktifkan kembali gerakan PKK yang sempat vakum. Beberapa program kerja yang menjadi priotasnya seperti Keaksaraan Funsional (KF), Kesehatan kaitannya dengan Angka Kematian Ibu dan Balita (AKI, AKB), juga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal itu merupakan berangkat dari berbagai kendala yang ditemukan Lulis selama dirinya terjun ke masyarakat.
“Dari setiap pemantauan, saya mendapati bahwa sasaran terbesar program KF adalah perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa pengarusutamaan gender belum terwujud. Untuk itu PKK merasa ikut bertanggung jawab untuk menuntaskan masalah buta aksara ini,” terang Lulis.
Oleh karena itu, secara bertahap TP PKK Kab Pasuruan melakukan upaya-upaya pendampingan. Mulai dari pembelajaran, bimtek bagi para tutor, serta monitoring dan evaluasi. Dimana saat ini program tersebut setidaknya mentargetkan pemberantasan buta aksara di Kab Pasuruan yang masih mencapai 37.531 jiwa.
Disamping itu, TP PKK Kab Pasuruan juga berupaya menekan AKI dan AKB yang terbilang tinggi di Kab Pasuruan. Langkah sinergis TP PKK bersama Dinas Kesehatan Kab Pasuruan ini dengan menggalakkan kader asuh di semua kecamatan se-Kab Pasuruan. Kader asuh ini nantinya akan fokus pada pendampingan dan pemantauan terhadap sasaran kesehatan yang ditentukan dalam satu wilayah posyandu melalui pola surveillans KIA (kesehatan Ibu dan Anak) dan kondisi kesehatan masyarakat secara umum.
Selanjutnya, sebagaimana kapasitasnya selaku Bunda PAUD Kab Pasuruan, Lulis juga memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan PAUD. Upaya ini dilakukan dengan menggelar pelatihan bagi guru PAUD dan TK se-Kab Pasuruan. Menurut Lulis, guru merupakan role model bagi setiap anak didiknya. Dimana setiap tindak tanduk maupun perkataannya akan dicontoh sekaligus berperan dalam membentuk karakter anak. Sehingga seorang guru harus dibekali dengan kurikulum dan ilmu pengetahuan yang tepat bagi perkembangan anak.
“Beberapa waktu yang lalu kami juga melaunching program ‘Satu Desa Satu Bunda Paud’. Melalui program-program tersebut kami harap setiap anak mendapatkan layanan pendidikan sedini mungkin dan juga kesempatan untuk bersekolah setinggi mungkin,” tutur Lulis penuh harap.

Menuju Pasuruan Maslahat

Selain tiga prioritas tersebut, TP PKK Kab Pasuruan dibawah kepemimpinan Lulis juga menargetkan pengembangan UKM di masing-masing kecamatan Se-Kab Pasuruan. Mengingat banyaknya potensi wilayah yang bisa dikembangkan menjadi sentra UKM. Hal ini sejalan dengan program baru Pemerintah Kab Pasuruan, ‘Program Pasuruan Maslahat’.
Program tersebut dimaksudkan untuk memaksimalkan potensi di desa tertinggal. Melalui program tersebut diharapkan dapat mempercepat pengentasan kemiskinan dan mengurangi jumlah pengangguran. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang ada harus dimaksimalkan untuk mengangkat derajat masyarakat pada jurang kemiskinan.
Kami bersama dengan pemerintah terus berupaya mewujudkan hal tersebut. Untuk PKK sendiri kita mulai dengan memaksimalkan peran dekranasda, UP2K PKK, Kopwan, dan tentunya semua kader di daerah,” ujar Lulis sembari menujukkan beberapa produk UKM yang tersedia di stand TP PKK Kab Pasuruan pada Peringatan HKG PKK Prov Jatim 2015.
Lulis sepenuhnya yakin bahwa melalui gerakan PKK yang memiliki kekuatan hingga dasawisma, akan mampu membawa perubahan bagi Kab Pasuruan. Baik dari segi pendidikan, kesehatan, maupun kemampuan ekonomi masyarakat.
“Dengan melalui kegiatan PKK, mudah-mudahan nanti kita bisa memenuhi apa yang menjadi keinginan, harapan, juga kebutuhan masyarakat. Sebagaimana visi Pemerintah Kabupaten, menjadikan Pasuruan kabupaten yang maslahat,” ujar perempuan bergelar Sarjana ekonomi tersebut. (nurhayati)


MEMBANTU TUGAS SUAMI
            Ketika ditanya kendala utama yang dihadapi selama menjalankan amanah sebagai Ketua TP PKK Kab Pasuruan, Lulis mengaku keluarga lah yag kerap menjadi bahan pikirannya. Ibu tiga anak ini mengaku pernah silih waktu harus menghadapi keluhan buah hatinya yang merasa intensitas pertemuan mereka terbatas.
Namun, baik dirinya maupun suami tidak kehabisan cara untuk memastikan anak-anak terpenuhi kebutuhan emosionalnya. Salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan waktu pertemuan di malam hari. Usai sholat maghrib yang selalu diupayakan berjamaah di rumah, keduanya dengan antusias meluangkan waktu bersama dengan ketiga anaknya.
“Biasanya kita akan dampingi mereka untuk belajar, tanyakan kegiatan mereka seharian, atau sekedar ngobrol dan bercanda sambil nonton TV,” ucap ibu dari bungsu Adhila Maziya Afkarina tersebut.
Baginya, menjalani peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus mendampingi suami memang tidak mudah. Tapi dengan keikhlasan dan semangat pengabdian, keduanya bisa dijalani dengan baik tanpa harus ada yang dikorbankan. “Ya, Alhamdulillah sih selama ini berat pun dirasa enteng, karena kan kita Lillahi Taala bantu suami,” pungkas perempuan kelahiran Surabaya, 23 Januari 1973 tersebut.
(ati,via,mik)



BIODATA
Nama Lengkap            : Hj Lulis Ratnawati Yudi , SE
Nama Panggilan         : Bunda Lulis
TTL                              : Surabaya, 23 Januari 1973
Nama Suami               : H Irsyad Yusuf
Nama Anak                 :
·         M Nauval Varozdaq R
·         M Virryan Dienal Haq
·         Adhila Maziya Afkarina
Pendidikan Terakhir    : S1 Ekonomi
Jabatan Organisasi     :
·         Ketua TP PKK Kab Pasuruan
·         Ketua Dekranasda Kab Pasuruan
·         Ketua Forikan Kab Pasuruan
·         Ketua Gabungan Organisasi Wanita Kab Pasuruan
·         Bunda PAUD Kab Pasuruan