Rabu, 23 November 2016

BUNGA RAMPAI


Senja itu sewarna tembaga
Ketika gelak tawa memilih pergi
Di ujung hari engkau berdiri
Gelap diantara semburat cahaya

Getar bibirmu menyambutku
Basah dirimu menyelimutiku
Hangat suaramu menjanjikan kerinduan
Seperti sumpah yang tak meminta persetujuan

Disini,
Dalam gelap sunyi
Hati meronta merintih
Meminta candu untuk obati luka diri

Disini,
Ditengah deras mata air penantian
Tergambar cinta dalam kubangan
Menunggu perjamuan tanpa sajian

Disini,
Pada tanah ladang tempatmu menuai janji merah
Ada hati sewarna darah
Yang telah lupa cara mengikat sumpah

Disini,
Ditempat kau berdiri
Hujan ini tumpah
Lengkap dengan kisah
Yang tak pernah sempat diakhiri