Senin, 23 November 2015

MENDULANG RUPIAH DARI SAMPAH


Potret Usaha Pengolahan Sampah Plastik, UD Surya Bagas Plastik

MENDULANG RUPIAH DARI SAMPAH

Pengelolaan sampah. Masalah klasik yang selalu menarik diperbincangkan. Paradigma penanganan sampah versi pemulung menjadi solusi sederhana tapi solutif. Bahkan cukup menggiurkan karena terbukti mampu mendulang rupiah.


Bukan hal yang mudah memulai usaha. Berbagai kritikan, cemoohan, hingga pengucilan pernah dirasakan diawal memulai usaha. Adalah Muslimin, pemilik UD Surya Bagas Plastik, usaha pengolahan sampah plastik di Desa Balongpoh, Waru, Sidoarjo. Alasannya klise, karena usaha yang digelutinya berkutat dengan sampah yang dianggap kotor, bau, dan mencemari lingkungan.
Mengawali usahanya dari nol sekitar Desember 2010, Muslimin dan sang istri sejatinya tak hanya bermodal keberanian. Keinginan tersebut sudah muncul semenjak keduanya masih menjadi pekerja di perusahan pengolahan biji plastik. Berbekal keahlian merakit mesin pencacah sampah plastik dari bekerja di Pabrik Plastik Duta Waru, Muslimin lantas menyewa lahan seluas 5x10 m2 dan mulai menekuni usaha pengolahan sampah plastik.
“Awal kerja itu kita gak kenal waktu. Sampai jam 12 malam pun kita kerjakan. Mengambil sampah dari lapak dan bank sampah, memilah, menggiling, mengeringkan, hingga mengantarkan biji plastik ke pabrik,” terang Muslimin menceritakan kisahnya. Hingga di tahun 2011, Muslimin pun mengikuti jejak sang istri, resign dari pabrik dan memilih fokus pada usahanya tersebut.
Tidak butuh waktu yang lama memang bagi usaha Muslimin berkembang. Memasuki bulan ketujuh ia merintis usaha, ia telah dapat merekrut dua orang pekerja laki-laki untuk membantu menggiling dan mengeringkan biji plastik. Sebelumnya ia hanya dibantu sang istri dan saudara perempuannya, Minah (50 tahun).
Kini, total pekerjanya mencapai 38 orang yang mayoritas tetangga sekitar dan sebagian kecil dari luar kota. 20 orang tenaga kerja laki-laki, termasuk supir, satpam, tukang timbang sampah, pekerja bengkel, dan tenaga penggiling. Sedangkan 18 orang tenaga pekerja perempuan bertugas memilah sampah sesuai jenis dan warna sebelum masuk proses penggilingan. Tenaga kerja perempuan digaji borongan dengan besaran Rp 250-500 ribu perminggu, dibayarkan setiap Hari Sabtu. Dan pekerja laki-laki digaji harian dengan besaran Rp 40-70 ribu dibayar perminggu.
Lokasi kontrakan untuk tempat pemilahan sampah pun diperluas dengan menyewa lahan disamping lokasi pertama seluas 13x76 m2. Berkembang kemudian, Muslimin juga berhasil membeli lahan dengan luas 645 m2, yang selain ditempati pemilahan, juga digunakan sebagai tempat penggilingan dan pengeringan biji plastik.
“Alhamdulillah bisa beli tanah ini, sekalipun harus pinjam di bank. Kami pinjamannya ambil lima tahun sebenarnya, tapi Insyaallah bulan depan mau kami lunasi. Baru dua tahun,” ujar Muslimin yang juga kerap menerima pesanan pembuatan mesin pencacah dan pengering biji plastik.
Untuk pasokan sampah plastik, Muslimin kini hanya tinggal menunggu kiriman. Di sekitar Sidoarjo ada sekitar 70 lapak hingga bank sampah yang rutin memasok sampah plastik padanya. Beberapa juga datang dari luar kota, hingga luar provinsi. Jumlah kiriman dari luar ini pun terbilang besar. Karena sekali kirim bisa mencapai 5-10 ton.
Ditanya mengena laba, Nur Khaeni yang memang sepenuhnya bertugas mengelola keuangan, hanya mengucap syukur. Untuk rinciannya, ia tidak menyebutkan angka pasti. Karena setiap uang yang masuk selalu diputar kembali untuk usaha. Sebagai analogi, ia menjelaskan bahwa untuk sekali pengiriman sebanyak satu ton misalnya, ia dapat menghasilkan laba sekitar Rp 1,5 juta rupiah.
 “Kalau dulu orang punya sampah plastik dibuang begitu saja. Sekarang dikumpulkan. Karena masyarakat sudah tahu, sampah plastik itu bisa dijual dan menghasilkan uang,” pungkas Muslimin yang mengaku memulia usaha hanya dengan modal lima juta rupiah. Kedepan, ia berencana mengembangkan usahanya dengan memproduksi sendiri biji plastik yang kini masih dikirim ke berbagai pabrik pengolah biji plastik.
(ati)



BIODATA
Nama  : Muslimin
TTL      : Waru, 25 Maret 1974
Istri      : Nur Khaeni
TTL      : Lumajang, 2 November 1974
Putra   : Tiga Orang
·         Bagas
·         Nova
·         Hauzan
Nama Usaha   : UD Surya Bagas Plastik
Alamat Rumah            : Jl Brigjen Katamso IV No 174 RT 29 RW 06 Desa Balongpoh Waru Sidoarjo
Alamat Usaha : Jl Brigjen Katamso IV No 115 RT 28 RW 06 Desa Balongpoh Waru Sidoarjo

1 komentar: