MEMBERI SEBELUM MENERIMA
Cobalah
bertanya, apa yang mendasari seseorang berkecimpung di dunia sosial. Jawabannya
akan senada, karena panggilan hati. Jika sudah begitu, bukan lagi materi atau
penghargaan yang dicari. Tapi kepuasan hati. Hal yang sama dirasakan Haryono
Taslim, Ketua Umum Forum Komunikasi Kelompok Pemberdayaan Masyarakat (FK KPM)
Jatim. Seperti apakah?
Usianya tak lagi muda. Tapi semangat dan
pembawaannya mengalahkan mereka yang berusia belasan tahun. Adalah Haryono
Taslim, Ketua Umum Forum Komunikasi Kader Pemberdayaan Masyarakat (FK KPM) Prov
Jatim. Kesibukan sebagai motivator, inovator, hingga mediator berbagai kegiatan
sosial kemasyarakatan adalah kegiatan sehari-harinya.
Saat ditemui medio Agustus 2015 lalu,
Haryono-panggilannya, tengah mendampingi para Kader Pemberdayaan Masyarakat
(KPM) yang mendapat penghargaan dari Gubernur Jatim melalui Bapemas Prov Jatim.
Penghargaan bagi KPM berprestasi yang dinilai telah memberikan kontribusi
positif untuk kesejahteraan masyarakat tersebut diberikan bertepatan dengan
peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2015.
Berbagai kegiatan pemberdayaan yang dilakukan
Haryono dan KPM seperti memberikan fasilitasi kredit lunak bagi UKM, dengan
merintis lembaga keuangan mikro. Upaya ini dilakukan secara sinergi bersama
Bank UMKM Prov Jatim dengan membentuk koperasi di daerah-daerah.
“Modal awalnya kita dapat dari patungan sesama KPM
sampai akhirnya terbentuklah lembaga keuangan mikro, kemudian dapat bantuan
dana dan jadi koperasi. Yang jelas pengusaha kecil yang belum bankable kita fasilitasi disini,” terang
Haryono yang memiliki pengalaman bekerja di perusahaan Rokok dan produk
kecantikan di Jakarta tersebut. Sebelum akhirnya memutuskan kembali ke Surabaya
dan bergabung dengan berbagai gerakan kemanusiaan.
Disamping itu, ia bersama tenaga KPM yang tersebar
di seluruh Prov Jatim juga kerap melakukan pendampingan bagi UMKM untuk bisa
menjangkau pasar yang yang lebih luas. Haryono meyakini bahwa kelemahan utama
produk dalam negeri bersaing dengan produk luar adalah pada promosi. Masih
banyak UKM yang ragu, malu, bahkan enggan mencoba peruntungan dengan membidik high level customer.
“Satu lagi, back up terhadap upaya ini yang masih
lemah. Keset dari kain perca kalau dijual disini paling laku lima ribu rupiah.
Tapi coba bawa itu ke Singapura, kita jual tiga dolar pun laku,” imbuh Haryono
menganalogikan.
Karenanya, saat ini dirinya tengah mengupayakan
kerjasama dengan berbagai pihak untuk bisa memfasilitasi para pengusaha lokal
tersebut. Diantaranya membuka Java Kriya di Singapura bekerjasama dengan
Ciputra, kerjasama dengan Lakesdam NU di Tebuireng, juga Dinsos Kota Kediri
dengan mengawal dana progamas yang sebesar 50 juta per RW.
Diusianya yang menginjak 61 tahun, semangat Haryono
masih cukup trengginas. Ia bahkan mengaku pernah selama satu bulan tinggal di
Mentawai pasca Tsunami Aceh untuk melakukan pendampingan. Berkutat dengan trauma healing, berada di daerah tanpa
sinyal, ataupun melakukan perjalanan kaki sejauh 37 km bukan hal baru baginya.
Satu hal yang menjadi prinsipnya, sebelum bertanya apa yang negara berikan padamu,
bertanyalah dulu apa yang sudah kau lakukan untuk negerimu.
“Diluar sana banyak sekali butiran mutiara
tersembnyi yang mereka itu bekerja tanpa pamrih untuk membantu masyarakat.
Mereka tidak meminta penghargaan tapi kita sudah selayaknya menghargai apa yang
telah mereka upayakan,” tutur Haryono dengan raut muka bangga kala bersama
rekan-rekan KPM berprestasi. (hay,uul)
BIODATA
Nama : Haryono Taslim
Jabatan : Ketua Umum FK
KPM Prov Jatim
Usia : 61 tahun
Alamat : Jl
A Yani 152 C Surabaya
Telp :
081553700237
Tidak ada komentar:
Posting Komentar