Senin, 23 November 2015

Haryono Taslim, Ketua Umum FK KPM Jatim

MEMBERI SEBELUM MENERIMA

Cobalah bertanya, apa yang mendasari seseorang berkecimpung di dunia sosial. Jawabannya akan senada, karena panggilan hati. Jika sudah begitu, bukan lagi materi atau penghargaan yang dicari. Tapi kepuasan hati. Hal yang sama dirasakan Haryono Taslim, Ketua Umum Forum Komunikasi Kelompok Pemberdayaan Masyarakat (FK KPM) Jatim. Seperti apakah?

Usianya tak lagi muda. Tapi semangat dan pembawaannya mengalahkan mereka yang berusia belasan tahun. Adalah Haryono Taslim, Ketua Umum Forum Komunikasi Kader Pemberdayaan Masyarakat (FK KPM) Prov Jatim. Kesibukan sebagai motivator, inovator, hingga mediator berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan adalah kegiatan sehari-harinya.
Saat ditemui medio Agustus 2015 lalu, Haryono-panggilannya, tengah mendampingi para Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) yang mendapat penghargaan dari Gubernur Jatim melalui Bapemas Prov Jatim. Penghargaan bagi KPM berprestasi yang dinilai telah memberikan kontribusi positif untuk kesejahteraan masyarakat tersebut diberikan bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2015.
Berbagai kegiatan pemberdayaan yang dilakukan Haryono dan KPM seperti memberikan fasilitasi kredit lunak bagi UKM, dengan merintis lembaga keuangan mikro. Upaya ini dilakukan secara sinergi bersama Bank UMKM Prov Jatim dengan membentuk koperasi di daerah-daerah.
“Modal awalnya kita dapat dari patungan sesama KPM sampai akhirnya terbentuklah lembaga keuangan mikro, kemudian dapat bantuan dana dan jadi koperasi. Yang jelas pengusaha kecil yang belum bankable kita fasilitasi disini,” terang Haryono yang memiliki pengalaman bekerja di perusahaan Rokok dan produk kecantikan di Jakarta tersebut. Sebelum akhirnya memutuskan kembali ke Surabaya dan bergabung dengan berbagai gerakan kemanusiaan.
Disamping itu, ia bersama tenaga KPM yang tersebar di seluruh Prov Jatim juga kerap melakukan pendampingan bagi UMKM untuk bisa menjangkau pasar yang yang lebih luas. Haryono meyakini bahwa kelemahan utama produk dalam negeri bersaing dengan produk luar adalah pada promosi. Masih banyak UKM yang ragu, malu, bahkan enggan mencoba peruntungan dengan membidik high level customer.
“Satu lagi, back up terhadap upaya ini yang masih lemah. Keset dari kain perca kalau dijual disini paling laku lima ribu rupiah. Tapi coba bawa itu ke Singapura, kita jual tiga dolar pun laku,” imbuh Haryono menganalogikan.
Karenanya, saat ini dirinya tengah mengupayakan kerjasama dengan berbagai pihak untuk bisa memfasilitasi para pengusaha lokal tersebut. Diantaranya membuka Java Kriya di Singapura bekerjasama dengan Ciputra, kerjasama dengan Lakesdam NU di Tebuireng, juga Dinsos Kota Kediri dengan mengawal dana progamas yang sebesar 50 juta per RW.
Diusianya yang menginjak 61 tahun, semangat Haryono masih cukup trengginas. Ia bahkan mengaku pernah selama satu bulan tinggal di Mentawai pasca Tsunami Aceh untuk melakukan pendampingan. Berkutat dengan trauma healing, berada di daerah tanpa sinyal, ataupun melakukan perjalanan kaki sejauh 37 km bukan hal baru baginya. Satu hal yang menjadi prinsipnya, sebelum bertanya apa yang negara berikan padamu, bertanyalah dulu apa yang sudah kau lakukan untuk negerimu.
“Diluar sana banyak sekali butiran mutiara tersembnyi yang mereka itu bekerja tanpa pamrih untuk membantu masyarakat. Mereka tidak meminta penghargaan tapi kita sudah selayaknya menghargai apa yang telah mereka upayakan,” tutur Haryono dengan raut muka bangga kala bersama rekan-rekan KPM berprestasi. (hay,uul)


BIODATA
Nama              : Haryono Taslim
Jabatan            : Ketua Umum FK KPM Prov Jatim
Usia                 : 61 tahun
Alamat                        : Jl A Yani 152 C Surabaya
Telp                 : 081553700237


Tidak ada komentar:

Posting Komentar