AMBIL RESIKO DAN RAIH SUKSESMU
Sukses yang kita raih hari ini belum tentu bisa menjadi sukses di masa
depan. Karenanya, penting melakukan penyesuaian, perubahan, perbaikan, dan terus
belajar. Namun demikian,
bukan sekadar perubahan yang dicari, tetapi perubahan yang harus membawa
perbaikan dan penyempurnaan. Atau perubahan yang berkesinambungan.
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, daur hidup
produk semakin singkat. Kenyataan ini memaksa kita untuk lebih intensif dan
aktif belajar dan selalu melakukan perubahan-perubahan. Sebagai pribadi
sukses, kita harus berani menghadapi tantangan baru. Jangan terpaku
dengan ”comfort zone”. Sehingga tidak mau berubah dan akhirnya akan ditelan
masa dan kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Puspanita,
Ada kisah mengenai kecebong yang merasa sudah hidup
nyaman di tempat ia berada. Sehingga menolak kesempatan yang ada untuk bisa
menemukan kehidupan yang lebih baik. Hingga mereka hanya berakhir dengan
kematian tanpa berusaha.
Di sebuah selokan kecil, terdapat sekumpulan kecebong yang
hidup berkelompok. Dari semua kecebong, terdapat seekor kecebong yang merasa
cemas dengan kondisi lingkungannya karena populasi yang banyak dan musim
kemarau. Ia sering meloncat-loncat ke atas air untuk melihat apakah ada tempat
baru yang persediaan airnya mencukupi untuk mempertahankan hidup bila musim
kemarau berkepanjangan. Setelah melihat-lihat, ternyata ada satu selokan yang
lebih besar dengan air yang lebih banyak, ia pun mulai berpikir untuk
bermigrasi ke sana.
Ketika ia mengajak teman-temannya, mereka umumnya
menolak, ”Di sini kan sudah hidup nyaman dan enak, makanan tersedia, banyak
teman-teman; jadi, ngapain susah-susah pindah ke tempat baru yang belum tentu
lebih baik?”
Teman-temannya merasa telah nyaman dengan kondisinya
sekarang. Mereka tidak mau berpikir mengenai tantangan dan ancaman
yang bakal dihadapi di masa depan. Sedangkan sang kecebong tadi, selain ingin menikmati
hidup, juga selalu memikirkan masa depannya. Setiap hari ia memperhatikan
kedalaman air selokan tempatnya tinggal.
Sampai suatu hari, air selokan semakin menurun. Ia sudah
bertekad untuk meloncat ke selokan yang lebih besar di sebelahnya. ”Bila tidak
mengambil risiko sekarang, maka tidak ada kesempatan lagi,” pikirnya. Inilah
saatnya, karena kecebong memiliki daya loncat terbatas, bila tak segera
dilakukan, ia tidak akan bisa lagi melompat ke selokan sebelahnya bila
ketinggian air tidak mencukupi.
Musim kemarau yang berkepanjangan pun menyebabkan air di
selokan kecil tempat sekelompok kecebong berkumpul dari hari ke hari semakin
berkurang. Kecebong-kecebong yang tidak mau pindah akhirnya mati kekeringan.
Sementara, kecebong yang telah berhasil pindah selokan bisa terus hidup.
Puspanita,
Orang bijak berkata, apa pun yang ada di dunia ini
selalu berubah. Karenanya janganlah pernah berkata: saya sudah cukup, saya
sudah puas dengan kondisi ini, saya sudah pintar, sudah menguasai dan
mempelajari banyak keahlian dan ilmu. Atau, saya sudah banyak makan asam garam.
Sekali lagi, hindarilah kata-kata tersebut, karena hanya akan
membuat Anda terkungkung dalam status quo dan tidak berkembang. Orang yang
tidak berkembang sama dengan orang yang hanya menunggu ’hari-hari kematiannya’.
Karena kehidupan ditandai adanya perubahan dan perkembangan tanpa henti.
(aw,ati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar