Senin, 08 Februari 2016

Miming Merina, S.Sos, MM, Ketua Wilayah IPEMI Jatim


HADAPI MEA DENGAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME

MEA, antara peluang dan tantangan. Karena itu, sikap pesimistis bukanlan pilihan ditengah kesempatan untuk lebih meningkatkan profesionalisme dan daya saing.

Salah satu bentuk upaya memacu semangat dan daya saing, seperti yang dilakukan para pengusaha perempuan yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Jatim. Organisasi perempuan yang disahkan pada Jumat, 30 Oktober 2015 ini, seolah menjadi persiapan awal bagi para pengusaha perempuan di Jatim untuk menghadapi MEA yang diberlakukan pada akhir Desember 2015.
Ketua Wilayah IPEMI Jatim,  Miming Merina, S.Sos, MM menyatakan, ada beberapa pertimbangan hadirnya IPEMI di Jatim, enam bulan berselang setelah IPEMI pusat di-launching di Jakarta pada April 2015. Yaitu, banyaknya pengusaha muslimah di Jatim yang harus diberi wadah/lembaga guna menampung kreativitas mereka agar bisa disinergikan dan dibagikan kepada lingkungan sekitarnya. Disamping juga memberikan peluang untuk saling bersilaturahmi, menambah relasi, ilmu, bahkan rejeki.
“Kami di IPEMI Jatim mempunyai slogan ‘bersinergi dan berbagi’. Disini kami memberikan ruang dan kesempatan para pengusaha muslimah untuk terus bertumbuh dan mandiri,” ujar Miming medio Januari lalu.
Miming yang kesehariannya merupakan konsultan bisnis dan managemen ini, telah banyak melakukan pendampingan kemandirian perempuan dan berbagi ilmu UKM untuk masyarakat. Selain itu, ia juga tercatat memiliki bisnis pribadi, seperti kos-kosan, rumah kontrakan, dan ruko yang disewakan bagi pedagang kaki lima (PKL).
Kaitannya dengan pemberlakuan MEA, perempuan kelahiran Surabaya ini menegaskan, hal itu janganlah dilihat sebagai sebuah kendala. Akan tetapi dibidik dari sisi positif, dimana dengan pemberlakuan MEA, para pelaku UKM harus berupaya meningkatkan kualitas produk barang/jasa yang sesuai standar MEA. Sedangkan bagi para profesional, juga harus terpacu mengikuti standardisasi sertifikasi kompetensi sesuai bidangnya.
“Adanya MEA seharusnya memacu kita untuk semakin kompeten dan professional. Karena jika tidak, maka kita akan tertinggal. Dan jika kita ingin menang, mulailah dengan membeli dan membela produk dalam negeri,” tegas Miming.
Miming juga mengingatkan kenyataan, bahwa dari semua negara yang menandatangani MEA, hanya Indonesia yang memiliki penduduk terbesar. Hal itu seyogyanya menjadi kekuatan besar bagi pengusaha Indonesia untuk bisa menang dalam persaingan. Bukan justru pasif dan berleha-leha dibanjiri produk barang/jasa dari negara lain.
Meskipun di lain pihak, Miming sadar masih banyak kendala yang harus dihadapi para pengusaha Jatim. Beberapa kendala internal seperti masih banyaknya para pelaku UKM yang tidak siap dengan pemberlakuan MEA. Ada pula yang justru memilih apatis dan enggan melakukan inovasi peningkatan kualitas produk, dengan anggapan yang biasa saja cukup. Termasuk juga pengurusan legalitas usaha yang kerapkali membuat pengusaha skala menengah kecil malas karena harus bersinggungan dengan rumitnya birokrasi.
Sementara itu, kendala ekternal yang juga menghambat kemajuan pengusaha yaitu minimnya penguasaan IT (informasi dan teknologi) di kalangan pengusaha. Padahal melalui IT akan mempermudah pengusaha untuk memperkenalkan produk lewat media sosial dan melakukan penjualan lewat  e-commerce (Perdagangan elektronik). Juga kendala pada ada/tidaknya jaminan memperoleh modal usaha pada bank atau lembaga keuangan.
“Kendala-kendala para pengusaha inilah yang coba kami wadahi dan fasilitasi lewat IPEMI Jatim. Karena kita punya kewajiban untuk menjadi pendamping UKM. Yang mendampingi mereka mulai urusan pola pikir hingga pengembangan usaha mereka agar bisa go national bahkan international,” tutur Miming.
Beberapa upaya sinergi yang dilakukan IPEMI, mulai dari mendampingi dalam seminar dan pelatihan terkait UKM, fasilitasi modal usaha dengan bunga rendah, bekerjasama dengan instansi terkait untuk sertifikasi kompetensi UKM, kunjungan ke lokasi pelaku dan pabrik UKM, hingga bekerjasama dan berkunjung dengan pengusaha luar negeri.
“Kami berharap, IPEMI mampu menjadi wadah agar teman-teman UKM terus bertumbuh tanpa adanya ketakutan dalam menghadapi MEA,” pungkas ibu satu anak yang menggenapkan usia pada 24 Mei tersebut. (ati)


BIODATA
Nama              : Miming Merina S.Sos, MM
Alamat                        : Green Mansion Regency Casanova 40 Waru Sidoarjo
TTL                  : Surabaya, 24 Mei 1970
Pekerjaan        :
1.      Konsultan Bisnis dan Managemen
2.      Pendamping UKM
3.      Pengusaha
4.      Pembicara tentang aktivitas UKM dan Kemandirian Perempuan
Organisasi       :
1.      Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Jatim
2.      Sekretaris Forum Daerah UKM Jatim
3.      Ketua Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia
4.      Ketua Yayasan Arsy Wahyu Bhakti

5.      Penasehat Yayasan Mutiara Bangsa Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar