HADAPI MEA DENGAN KOMPETENSI
DAN PROFESIONALISME
MEA, antara
peluang dan tantangan. Karena itu, sikap pesimistis bukanlan pilihan ditengah
kesempatan untuk lebih meningkatkan profesionalisme dan daya saing.
Salah satu bentuk upaya memacu semangat dan daya
saing, seperti yang dilakukan para pengusaha perempuan yang tergabung dalam
Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Jatim. Organisasi perempuan yang
disahkan pada Jumat, 30 Oktober 2015 ini, seolah menjadi persiapan awal bagi
para pengusaha perempuan di Jatim untuk menghadapi MEA yang diberlakukan pada
akhir Desember 2015.
Ketua Wilayah IPEMI Jatim, Miming Merina, S.Sos, MM menyatakan, ada
beberapa pertimbangan hadirnya IPEMI di Jatim, enam bulan berselang setelah
IPEMI pusat di-launching di Jakarta
pada April 2015. Yaitu, banyaknya pengusaha muslimah di Jatim yang harus diberi
wadah/lembaga guna menampung kreativitas mereka agar bisa disinergikan dan
dibagikan kepada lingkungan sekitarnya. Disamping juga memberikan peluang untuk
saling bersilaturahmi, menambah relasi, ilmu, bahkan rejeki.
“Kami di IPEMI Jatim mempunyai slogan ‘bersinergi
dan berbagi’. Disini kami memberikan ruang dan kesempatan para pengusaha
muslimah untuk terus bertumbuh dan mandiri,” ujar Miming medio Januari lalu.
Miming yang kesehariannya merupakan konsultan bisnis
dan managemen ini, telah banyak melakukan pendampingan kemandirian perempuan
dan berbagi ilmu UKM untuk masyarakat. Selain itu, ia juga tercatat memiliki
bisnis pribadi, seperti kos-kosan, rumah kontrakan, dan ruko yang disewakan
bagi pedagang kaki lima (PKL).
Kaitannya dengan pemberlakuan MEA, perempuan
kelahiran Surabaya ini menegaskan, hal itu janganlah dilihat sebagai sebuah
kendala. Akan tetapi dibidik dari sisi positif, dimana dengan pemberlakuan MEA,
para pelaku UKM harus berupaya meningkatkan kualitas produk barang/jasa yang
sesuai standar MEA. Sedangkan bagi para profesional, juga harus terpacu mengikuti
standardisasi sertifikasi kompetensi sesuai bidangnya.
“Adanya MEA seharusnya memacu kita untuk semakin
kompeten dan professional. Karena jika tidak, maka kita akan tertinggal. Dan jika
kita ingin menang, mulailah dengan membeli dan membela produk dalam negeri,”
tegas Miming.
Miming juga mengingatkan kenyataan, bahwa dari semua
negara yang menandatangani MEA, hanya Indonesia yang memiliki penduduk
terbesar. Hal itu seyogyanya menjadi kekuatan besar bagi pengusaha Indonesia
untuk bisa menang dalam persaingan. Bukan justru pasif dan berleha-leha
dibanjiri produk barang/jasa dari negara lain.
Meskipun di lain pihak, Miming sadar masih banyak
kendala yang harus dihadapi para pengusaha Jatim. Beberapa kendala internal
seperti masih banyaknya para pelaku UKM yang tidak siap dengan pemberlakuan
MEA. Ada pula yang justru memilih apatis dan enggan melakukan inovasi
peningkatan kualitas produk, dengan anggapan yang biasa saja cukup. Termasuk
juga pengurusan legalitas usaha yang kerapkali membuat pengusaha skala menengah
kecil malas karena harus bersinggungan dengan rumitnya birokrasi.
Sementara itu, kendala ekternal yang juga menghambat
kemajuan pengusaha yaitu minimnya penguasaan IT (informasi dan teknologi) di
kalangan pengusaha. Padahal melalui IT akan mempermudah pengusaha untuk
memperkenalkan produk lewat media sosial dan melakukan penjualan lewat e-commerce
(Perdagangan elektronik). Juga
kendala pada ada/tidaknya jaminan memperoleh modal usaha pada bank atau lembaga
keuangan.
“Kendala-kendala para
pengusaha inilah yang coba kami wadahi dan fasilitasi lewat IPEMI Jatim. Karena
kita punya kewajiban untuk menjadi pendamping UKM. Yang mendampingi mereka
mulai urusan pola pikir hingga pengembangan usaha mereka agar bisa go national
bahkan international,” tutur Miming.
Beberapa upaya sinergi yang
dilakukan IPEMI, mulai dari mendampingi dalam seminar dan pelatihan terkait
UKM, fasilitasi modal usaha dengan bunga rendah, bekerjasama dengan instansi
terkait untuk sertifikasi kompetensi UKM, kunjungan ke lokasi pelaku dan pabrik
UKM, hingga bekerjasama dan berkunjung dengan pengusaha luar negeri.
“Kami berharap, IPEMI mampu menjadi
wadah agar teman-teman UKM terus bertumbuh tanpa adanya ketakutan dalam
menghadapi MEA,” pungkas ibu satu anak yang menggenapkan usia pada 24 Mei
tersebut. (ati)
BIODATA
Nama : Miming Merina S.Sos, MM
Alamat : Green Mansion Regency
Casanova 40 Waru Sidoarjo
TTL : Surabaya, 24 Mei 1970
Pekerjaan :
1.
Konsultan Bisnis dan Managemen
2.
Pendamping UKM
3.
Pengusaha
4.
Pembicara tentang aktivitas UKM dan Kemandirian Perempuan
Organisasi :
1.
Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Jatim
2.
Sekretaris Forum Daerah UKM Jatim
3.
Ketua Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia
4.
Ketua Yayasan Arsy Wahyu Bhakti
5.
Penasehat Yayasan Mutiara Bangsa Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar