Senin, 08 Februari 2016

Anik Yuliarsih, Juara I Pelaksana terbaik KB Award Prov Jatim 2015

PEMBANGUNAN BERWAWASAN KEPENDUDUKAN

         Program Keluarga Berencana (KB) tak hanya mengenai pembatasan kelahiran. Melalui KB, berbagai program kesehatan dan kesejahteraan keluarga juga dicanangkan. Di beberapa wilayah, dukungan kuat pemerintah menjadikan KB sebagai pondasi penting dalam pembangunan.


         Pembangunan berwawasan kependudukan menjadi konsep penting, ditengah semakin berkurangnya lahan produktif. Beralih fungsi menjadi menjadi lahan konsumtif, seperti perumahan, jalan raya, dan sejenisnya. Setiap daerah, tentunya memiliki pemikiran yang sama bahwa laju pertumbuhan penduduk perlu ditekan. Namun sedikit yang dengan perencanaan matang menyediakan dukungan dana maksimal untuk program KB.
         Kab Bojonegoro menjadi satu dari yang sedikit tersebut. Dana sebesar sembilan milyar per tahun dikucurkan dari APBD Kab Bojonegoro, guna mendukung kegiatan dan fasilitas program KB. Dengan dukungan dana tersebut, berbagai pelayanan KB untuk masyarakat Bojonegoro pun diberikan secara gratis.
         “Untuk semua metode kami sduah terlayani 100% lebih. Hanya KB MKJP yang vbaru sekitar 50%,” ujar Anik Yuliarsih, penggerak KB dari BPPKB Kab Bojonegoro.
         Anik-panggilannya hadir mewakili Kab Bojonegoro menerima tropi, piala, serta uang pembinaan dari Pemprov Jatim atas prestasinya sebagai Juara I pelaksana terbaik KB Award Prov Jatim 2015. Penghargaan tersebut diberikan bertepatan dengan acara peringatan hari Ibu, Hari Disabilitas Nasional, dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, di Gedung Negara Grahadi, 22 Desember 2015.
         Terkait inovasi, Anik menyatakan, disamping pendanaan yang optimal melalui APBD, kegiatan pelayanan KB dilakukan sebagaimana di daerah lain. Hanya jangkauan programnya yang diupayakan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Penggratisan layanan hanya dengan menunjukkan KTP dan KK Kab Bojonegoro menjadikan masyarakat terfasilitasi dengan mudah dan nyaman. Sehingga efektifitas program KB pun bisa tercapai dengan maksimal.
         Selain itu, Pemkab Bojonegoro juga menyadari betul pentingnya pembangunan yang berwawasan kependudukan. Dengan adanya KB diharapkan, laju pertumbuhan penduduk menjadi seimbang dan terkontrol.
         “Karena kita juga khawatir akan terjadi overload jumlah penduduk. Yang imbasnya kita tidak bisa menjaga kesejahteraannya. Terlebih kita juga harus memperhitungkan daya tampung dan daya dukung sumber daya alam,” terang Anik.
         Kedepan, imbuh Anik, target terkait pengembangan program KB tidak akan lepas dari pembangunan keluarga. Ia sepenuhnya yakin bahwa dengan ber-KB akan terjadi pembangunan keluarga yang baik. Sehingga mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Jangka panjangnya, pembangunan keluarga akan mendukung pembangunan wilayah dan bangsa menuju bangsa yang mandiri dan sejahtera.
         “Yang perlu kita ingat, bahwa dalam KB, ada empat pilar yang menjadi inti kegiatan KB itu sendiri. Seperti pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, ketahanan keluarga, hingga pemberdayaan ekonomi keluarga,” pungkas dokter kelahiran Trenggalek, 20 Juli 1961 tersebut. (ati)

BIODATA
Nama  : dr Hj Anik Yuliarsih Msi
Alamat            : Kantor BPPKB Kab Bojonegoro, Jl Pattimura No 1 Bojonegoro
TTL   : Trenggalek, 20 Juli 1961
Suami  : H Slamet Taufik, SH MM
Anak : 2 putri, 1 putra
1.      dr Arfika Wida Ekacitta
2.      Badzlina Wida Pandyattama, SH
3.      Firmansyah Taufik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar