PEMBANGUNAN
BERWAWASAN KEPENDUDUKAN
Program Keluarga Berencana (KB) tak hanya
mengenai pembatasan kelahiran. Melalui KB, berbagai program kesehatan dan
kesejahteraan keluarga juga dicanangkan. Di beberapa wilayah, dukungan kuat
pemerintah menjadikan KB sebagai pondasi penting dalam pembangunan.
Pembangunan
berwawasan kependudukan menjadi konsep penting, ditengah semakin berkurangnya
lahan produktif. Beralih fungsi menjadi menjadi lahan konsumtif, seperti
perumahan, jalan raya, dan sejenisnya. Setiap daerah, tentunya memiliki
pemikiran yang sama bahwa laju pertumbuhan penduduk perlu ditekan. Namun
sedikit yang dengan perencanaan matang menyediakan dukungan dana maksimal untuk
program KB.
Kab
Bojonegoro menjadi satu dari yang sedikit tersebut. Dana sebesar sembilan
milyar per tahun dikucurkan dari APBD Kab Bojonegoro, guna mendukung kegiatan
dan fasilitas program KB. Dengan dukungan dana tersebut, berbagai pelayanan KB
untuk masyarakat Bojonegoro pun diberikan secara gratis.
“Untuk
semua metode kami sduah terlayani 100% lebih. Hanya KB MKJP yang vbaru sekitar
50%,” ujar Anik Yuliarsih, penggerak KB dari BPPKB Kab Bojonegoro.
Anik-panggilannya
hadir mewakili Kab Bojonegoro menerima tropi, piala, serta uang pembinaan dari
Pemprov Jatim atas prestasinya sebagai Juara I pelaksana terbaik KB Award Prov
Jatim 2015. Penghargaan tersebut diberikan bertepatan dengan acara peringatan
hari Ibu, Hari Disabilitas Nasional, dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional,
di Gedung Negara Grahadi, 22 Desember 2015.
Terkait
inovasi, Anik menyatakan, disamping pendanaan yang optimal melalui APBD,
kegiatan pelayanan KB dilakukan sebagaimana di daerah lain. Hanya jangkauan
programnya yang diupayakan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Penggratisan
layanan hanya dengan menunjukkan KTP dan KK Kab Bojonegoro menjadikan
masyarakat terfasilitasi dengan mudah dan nyaman. Sehingga efektifitas program
KB pun bisa tercapai dengan maksimal.
Selain
itu, Pemkab Bojonegoro juga menyadari betul pentingnya pembangunan yang
berwawasan kependudukan. Dengan adanya KB diharapkan, laju pertumbuhan penduduk
menjadi seimbang dan terkontrol.
“Karena
kita juga khawatir akan terjadi overload
jumlah penduduk. Yang imbasnya kita tidak bisa menjaga kesejahteraannya.
Terlebih kita juga harus memperhitungkan daya tampung dan daya dukung sumber
daya alam,” terang Anik.
Kedepan,
imbuh Anik, target terkait pengembangan program KB tidak akan lepas dari
pembangunan keluarga. Ia sepenuhnya yakin bahwa dengan ber-KB akan terjadi
pembangunan keluarga yang baik. Sehingga mewujudkan keluarga yang bahagia dan
sejahtera. Jangka panjangnya, pembangunan keluarga akan mendukung pembangunan
wilayah dan bangsa menuju bangsa yang mandiri dan sejahtera.
“Yang
perlu kita ingat, bahwa dalam KB, ada empat pilar yang menjadi inti kegiatan KB
itu sendiri. Seperti pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
ketahanan keluarga, hingga pemberdayaan ekonomi keluarga,” pungkas dokter kelahiran
Trenggalek, 20 Juli 1961 tersebut. (ati)
BIODATA
Nama : dr Hj
Anik Yuliarsih Msi
Alamat :
Kantor BPPKB Kab Bojonegoro, Jl Pattimura No 1 Bojonegoro
TTL :
Trenggalek, 20 Juli 1961
Suami : H
Slamet Taufik, SH MM
Anak : 2 putri,
1 putra
1.
dr Arfika Wida Ekacitta
2.
Badzlina Wida Pandyattama, SH
3.
Firmansyah Taufik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar