Birokrasi Dibenahi,
Infrastruktur Desa Diperbaiki
ULAMA, akademisi, sekaligus politisi. Begitulah
figur yang ada dalam diri Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim M.Si. Sebagai pemilik
sekaligus pengasuh pondok pesantren, ia juga kerap diundang untuk mengisi acara
di luar negeri. Dan sebagai bupati, ia pun mampu menjadikan Sumenep sebagai kabupaten
termaju di Pulau Madura. Seperti apa kiprahnya?
DESA adalah ujung tombak
pembangunan daerah. Jika pembangunan desa berjalan dengan
baik, maka akan berpengaruh terhadap kemajuan daerah dan bangsa.
Itulah salah satu keyakinan KH. A. Busyro Karim,
M.Si, saat mulai menjabat Bupati Sumenep tahun 2010. Tidak salah, jika Pemerintah Kabupaten Sumenep saat ini terbilang cukup intens
dalam mendukung keberhasilan pembangunan desa.
Tidak sedikit pula regulasi yang telah
digulirkan guna memastikan desa memeroleh pembangunan insfrastruktur dan
pelayanan yang optimal. Apalagi sebagai kabupaten kepulauan
dengan 126 pulau,
masalah koordinasi, conectivity dan informasi pembangunan masih kerap menjadi kendala. Terutama karena sulitnya
menjangkau daerah kepulauan.
Diantara perhatian Pemkab Sumenep
terhadap desa adalah kenaikan Alokasi Dana Desa (ADD) setiap tahun, pemberian tunjangan bagi perangkat desa dan BPD,
serta program Bantuan Keuangan Desa Rehabilitasi Infrastruktur Perdesaan
(BK-Desa RIP)
yang menekankan pada perbaikan infrastruktur jalan di semua
desa atau
di 330 desa.
Di samping insfrastruktur, pelayanan masyarakat
pun terus ditingkatkan. Seperti dibentuknya Kantor Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu (BPPT) dan Program Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) pada tahun 2012. Dengan adanya BPPT dan
Paten, mata rantai alur perizinan yang dilakukan masyarakat menjadi lebih mudah,
murah, cepat dan ekonomis.
Di sektor pembangunan, Kabupaten Sumenep juga
menjadi leading dari tiga kabupaten
lain di Madura. Hal itu terbukti dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Sumenep yang terus meningkat setiap tahunnya, dan bahkan menjadi yang tertinggi
di Madura. Tahun 2010, IPM Sumenep masih 65,80, namun tahun 2013 meningkat
mencapai 67,01 poin. Demikian juga dengan angka kemiskinan. Tahun 2008, angka kemiskinan Sumenep mencapai 29,46 persen, pada tahun 2013 menurun
menjadi 21, 21 persen.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kab Sumenep pun
menyumbang angka yang menggembirakan. Rata-rata kenaikan PAD Sumenep dalam
kurun tiga tahun sebesar 26,82 persen. Tahun 2010 PAD mencapai 46 miliar
lebih dan meningkat signifikan menjadi
93 miliar lebih di tahun 2013.
Reformasi Birokrasi
Mengusung slogan “Sumenep Super Mantab” (Sumenep makin Sejahtera, Mandiri, Agamis, Transparan,
Bersih, Nasionalis , Adil, dan
Profesional), kabupaten di ujung
timur Pulau Madura ini berharap mampu menjalin sinergi yang dinamis antara masyarakat,
pemerintah dan seluruh stakeholder
dalam merealisasikan pembangunan secara terpadu.
Slogan ini juga menjadi manifestasi dalam melakukan
penataan birokrasi yang lebih baik. Bagi Buya, panggilan akrab Busyro
Karim, birokrasi merupakan mesin
pemerintah. Jika birokrasi di suatu daerah tidak baik, tidak efisien, tidak
efektif, dan tidak produktif, maka tidak akan mungkin bisa membawa kemajuan
bagi daerahnya.
Lantaran itu, saat awal menjabat, hal yang
paling disorot adalah kedisiplinan pegawai. Ia pun kerap melakukan sidak ke sejumlah
instansi. Tak segan pula ia memberikan punishment
kepada PNS yang tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Itu sebabnya,
setiap tahun selalu ada pegawai yang mendapatkan sanksi, mulai yang ringan
hingga yang paling berat.
Selain untuk masyarakat Sumenep, perbaikan birokrasi
dan kemudahan pelayanan juga diperuntukkan bagi investor yang akan menanamkan
modalnya ke Sumenep. Pemkab Sumenep pun memberikan kemudahan pelayanan bagi
investor yang hendak menanamkan modal di daerahnya, dengan catatan, bisa memberikan kemanfaatan kepada masyarakat.
“Silakan investor
datang ke Sumenep, saya
akan memberikan kemudahan-kemudahan perizinan jika betul-betul mau bekerja sama
memanfaatkan sumber daya alam Sumenep” katanya.
Dengan sikap yang welcome tersebut, survei lembaga riset Bussiness Digest tahun 2012, akhirnya menempatkan Kabupaten Sumenep
sebagai 100 kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki iklim investasi dan
bisnis terbaik.
Sumenep memang kaya akan potensi alam. Salah satunya,
Pulau Gili Iyang yang menurut penelitian memiliki kandungan kemurnian oksigen
nomor dua di dunia. Kecuali itu, Sumenep juga memiliki potensi terbesar di minyak bumi dan gas. Dirjen Migas memperkirakan,
Kabupaten Sumenep mengandung kurang lebih 6 triliun kubik gas yang masih bisa dimanfaatkan untuk
30 tahun ke depan. Itulah sebabnya, pada tahun 2012, Kab Sumenep dinobatkan sebagai 50 daerah terkaya
di Indonesia. (nur hayati)
Mon Mandi Pabecca Sakale
‘’HIDUP bukan pilihan. Jika hidup itu
pilihan, pasti kita meminta posisi yang ideal.’’ Begitulah kalimat pertama yang terlontar ketika ditanya perihal
perjalanan sebelum menjadi bupati.
Busyo
Karim mengawali karirnya dengan lebih banyak berjuang di wilayah kultural, seperti
mengelola Pondok Pesantren Al Karimiyah di Desa Baraji Kec Gapura dan aktif di
organisasi NU. Pergulatannya dengan para politisi akhirnya membuatnya terjun ke
panggung politik melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Mengawali
karir politiknya sebagai Ketua DPC PKB membuat Busyro Karim terpilih menjadi
Ketua DPRD Kab Sumenep hingga dua periode (1999-2004 & 2004-2009). Dengan
bekal pengalaman dan pengetahuan akan Sumenep, ia pun mencalonkan diri sebagai
bupati.
Dengan
dukungan segenap elemen masyarakat, termasuk dari para kiai-kiai khos
di Sumenep, Busyro Karim akhirnya terpilih menjadi Bupati Sumenep
periode 2010-2015. Saat menjadi bupati
ia pun berkesempatan mengikuti kursus
kepemimpinan di Harvard Kennedy School Amerika Serikat tahun
2012. Ja juga kerap mendapat kepercayaan mengisi acara-acara seminar di luar negeri, salah satunya di Universitas Utara Malaysia tahun
2013.
Kini,
A Busyro Karim tak hanya dikenal sebagai sosok yang agamis, tapi juga sebagai figur
birokrat, akademisi dan politisi. “Saya ingat nasehat orang tua di Madura, mon mandi pabecca sakale (kalau sudah
mandi sampai basah sekalian, red ). Artinya, jika kita sudah berjuang, maka
jangan tanggung-tanggung, harus sampai selesai,” ujarnya memungkasi. (hay)
BIODATA
Jabatan :
Bupati Sumenep (Tahun 2010-sekarang)
Tempat/
tgl : Sumenep, 01 mei 1961
Nama
istri : Nurfitriana
Nama
anak :
1. Virzannida
(perempuan)
2. Liziyannida
(perempuan)
3. Arizannida
(perempuan)
4. mka
Khuluq (laki-laki)
5. Bima
Sakti Kautsar (laki-laki
6. Ahmad
Royyisilhaq (laki-laki)
Pendidikan
terakhir : S2 Program Studi Magister
Administrasi Publik
Universitas Merdeka Malang Tahun 2001.
Motto : Hidup Hanya Sekali, Jadikan Hidup
Lebih Bermakna.
Pengalaman
Organisasi:
·
Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Sumenep TAHUN 1994 – 1999
·
Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Sumenep TAHUN 1999 – Sekarang
·
A’wan Musytasar PCNU Sumenep Tahun 2010 – 2015 (Sekarang)
Penghargaan
Pribadi :
·
Pelopor Pembangunan Daerah dari RKN
Jakarta Tahun 2001 & 2004
·
Clean Executive Golden Award dari Citra
Mandiri Indonesia Tahun 2002
·
Penghargaan Purasara Aryaguna Labdawara (Pemimpin
yang Perduli Terhadap Gerakan Pencegahan dan Pengawasan Tindak Pidana Korupsi di
Kabupaten Sumenep)- dari Lembaga Pengawas Korupsi & Pemantau Penegak Hukum
Indonesia (LPKP2HI) Tahun 2010.
·
Tokoh
Literasi Jawa Timur 2013 dari PWI Jatim
KARYA TULIS
·
INDONESIA GLOBALISASI (OTONOMI DAERAH, BEBERAPA PEMIKIRAN UNTUK
SUMENEP), PILAR MEDIA TAHUN 2005.
·
TAFSIR TRADISIONAL (MEMBUMIKAN TEKS DALAM KONTEKS KEHIDUPAN
SOSIAL), ELSI CITRA MANDIRI, 2008,
·
TAFSIR AL-ASAS (KANDUNGAN DAN RAHASIA DI BALIK FIRMAN-NYA), MUARA
PROGRESIF TAHUN 2009.
·
BUKALAH SELIMUTMU (SELIMUT KEMISKINAN, SELIMUT KEBODOHAN, SELIMUT
KETIDAKADILAN), BINTANG SURABAYA , TAHUN 2010,
·
MIGRASI TANPA KATA, PT. WASTULANAS GRAFIKA, TAHUN 2011.
·
FIQIH JALAN TENGAH
IMAM SYAFI’E, STIA PRESS, TAHUN 2013.
PENGHARGAAN
MEMIMPIN SUMENEP :
·
PENGHARGAAN INVESTMENT AWARD 2010 DARI
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR, TANGGAL 12 NOPEMBER 2010.
·
PENGHARGAAN KABUPATEN PENGGERAK KOPERASI
TAHUN 2011. KABUPATEN SUMENEP DIANGGAP MAMPU MELAKUKAN TEROBOSAN INOVATIF DALAM
MENINGKATKAN PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.
·
PENGHARGAAN PUSARAYA ARYAGUNA LABDAWARA
DARI LEMBAGA PENGAWAS KORUPSI DAN PEMANTAU PENEGAK HUKUM INDONESIA TAHUN 2010.
PENGHARGAAN ATAS KOMITMENNYA DALAM PENCEGAHAN DAN PENGAWASAN TINDAK PIDANA
KORUPSI DI KABUPATEN SUMENEP.
·
PENGHARGAAN BIDANG KELUARGA BERENCANA
(KB) UNTUK KATEGORI METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DARI GUBERNUR JAWA TIMUR,
09 PEBRUARI 2011
·
PENGHARGAAN JUARA I PROGRAM REVITALISASI
KAWASAN TERTIB LALU LINTAS (KTL) KATEGORI C DARI KAPOLDA JATIM. PENGHARGAAN INI
DIBERIKAN KARENA KABUPATEN SUMENEP SANGAT MINIM DALAM PELANGGARAN LALU LINTAS,
2011
·
PEMBINA TERBAIK K3 (KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA) DARI GUBERNUR JAWA TIMUR TAHUN 2011, 2012 DAN 2013.
·
PENGHARGAAN
PEMBINA TERBAIK KESEHATAN
DAN KESELAMATAN KERJA DARI MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK
INDONESIA, TANGGAL 31 MEI 2011.
·
PENGHARGAAN
KARTIKA GRAHA ABINAYA
DARI DARI DPD REI JAWA TIMUR BERKAT KESERIUSAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP
DALAM UPAYA MEMPERMUDAH PERIZINAN DAN PELAYANAN AKSES USAHA CEPAT TERUTAMA
DALAM BIDANG REAL ESTATE, 2011.
·
PENGHARGAAN ADIPURA EMPAT
TAHUN
BERTURUT-TURUT DARI PRESIDEN RI TAHUN 2011, 2012, 2013 DAN 2014,
·
PENGHARGAAN BUDHIPURA DARI KEMENTRIAN
RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA ATAS INISIATIF YANG TINGGI TERHADAP
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, 10 AGUSTUS
2011
·
PENGHARGAAN OTONOMI AWARD 2011 DARI JAWA
POS INSTITUT PRO OTONOMI (JPIP), ATAS INISIATIF DAN KOMITMEN YANG BEGITU KUAT
DALAM MENEGAKKAN REGULASI BAGI HASIL,
TERUTAMA MEMPERJUANGKAN BLOK MALEO MENJADI HAK MILIK PEMERINTAH KABUPATEN
SUMENEP, 2011.
·
PENGHARGAAN SEBAGAI FINALIS ANUGERAH
APRESIASI INOVASI INDONESIAS 2011 UNTUK KATEGORI KEPEMIMPINAN INOVATIF DARI
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI RI, 2011.
·
PENGHARGAAN
APRESIASI
PENDIDIKAN ISLAM DARI MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, ATAS ATENSI DAN
JASA BUPATI SUMENEP DALAM MEMAJUKAN PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN
DI KABUPATEN SUMENEP, TAHUN 2012.
·
PENGHARGAAN PENINGKATAN KINERJA APARATUR
MELALUI BUDAYA KERJA DARI GUBERNUR JAWA TIMUR, 2012.
·
PENGHARGAAN BADAN PUBLIK TERBAIK DI JAWA
TIMUR DARI KOMISI INFORMASI PUBLIK (KIP) JAWA TIMUR, 2012.
·
PENGHARGAAN
PARAMADHANA UTAMA NUGRAHA KOPERASI DARI MENTERI KOPERASI DAN
UKM
REPUBLIK INDONESIA, TANGGAL 17 DESEMBER 2012.
·
PENGHARGAAN
DHARMA BAKTI KOPERASI DAN UKM TINGKAT
NASIONAL DARI PRESIDEN RI, 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar