Rabu, 24 Desember 2014

KH. A. Busyro Karim, M.Si, Bupati Sumenep





Birokrasi Dibenahi, Infrastruktur Desa Diperbaiki


ULAMA, akademisi, sekaligus politisi. Begitulah figur yang ada dalam diri Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim M.Si. Sebagai pemilik sekaligus pengasuh pondok pesantren, ia juga kerap diundang untuk mengisi acara di luar negeri. Dan sebagai bupati, ia pun mampu menjadikan Sumenep sebagai kabupaten termaju di Pulau Madura. Seperti apa kiprahnya?

DESA adalah ujung tombak pembangunan daerah. Jika pembangunan desa berjalan dengan baik, maka akan berpengaruh terhadap kemajuan daerah dan bangsa.
Itulah salah satu keyakinan KH. A. Busyro Karim, M.Si, saat mulai menjabat Bupati Sumenep tahun 2010. Tidak salah, jika Pemerintah Kabupaten Sumenep saat ini terbilang cukup intens dalam mendukung keberhasilan pembangunan desa.
Tidak sedikit pula regulasi yang telah digulirkan guna memastikan desa memeroleh pembangunan insfrastruktur dan pelayanan yang optimal. Apalagi sebagai kabupaten kepulauan dengan 126 pulau, masalah koordinasi, conectivity dan informasi pembangunan masih kerap menjadi kendala. Terutama karena sulitnya menjangkau daerah kepulauan.
Diantara perhatian Pemkab Sumenep terhadap desa adalah kenaikan Alokasi Dana Desa (ADD) setiap tahun, pemberian tunjangan bagi perangkat desa dan BPD, serta program Bantuan Keuangan Desa Rehabilitasi Infrastruktur Perdesaan (BK-Desa RIP) yang menekankan pada perbaikan infrastruktur jalan di semua desa atau di 330 desa.
Di samping insfrastruktur, pelayanan masyarakat pun terus ditingkatkan. Seperti dibentuknya Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu  (BPPT) dan Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) pada tahun 2012. Dengan adanya BPPT dan Paten, mata rantai alur perizinan yang dilakukan masyarakat menjadi lebih mudah, murah, cepat dan  ekonomis. 
Di sektor pembangunan, Kabupaten Sumenep juga menjadi leading dari tiga kabupaten lain di Madura. Hal itu terbukti dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumenep yang terus meningkat setiap tahunnya, dan bahkan menjadi yang tertinggi di Madura. Tahun 2010, IPM Sumenep masih 65,80, namun tahun 2013 meningkat mencapai 67,01 poin. Demikian juga dengan angka kemiskinan. Tahun 2008, angka kemiskinan Sumenep mencapai 29,46 persen, pada tahun 2013 menurun menjadi 21, 21 persen.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kab Sumenep pun menyumbang angka yang menggembirakan. Rata-rata kenaikan PAD Sumenep dalam kurun tiga tahun sebesar 26,82 persen. Tahun 2010 PAD mencapai 46 miliar lebih dan meningkat signifikan menjadi 93 miliar lebih di tahun 2013.

Reformasi Birokrasi
Mengusung slogan “Sumenep Super Mantab” (Sumenep makin Sejahtera, Mandiri, Agamis, Transparan, Bersih, Nasionalis , Adil, dan Profesional), kabupaten di ujung timur Pulau Madura ini berharap mampu menjalin sinergi yang dinamis antara masyarakat, pemerintah dan seluruh stakeholder dalam merealisasikan pembangunan secara terpadu.
Slogan ini juga menjadi manifestasi dalam melakukan penataan birokrasi yang lebih baik. Bagi Buya, panggilan akrab Busyro Karim,  birokrasi merupakan mesin pemerintah. Jika birokrasi di suatu daerah tidak baik, tidak efisien, tidak efektif, dan tidak produktif, maka tidak akan mungkin bisa membawa kemajuan bagi daerahnya.
Lantaran itu, saat awal menjabat, hal yang paling disorot adalah kedisiplinan pegawai. Ia pun kerap melakukan sidak ke sejumlah instansi. Tak segan pula ia memberikan punishment kepada PNS yang tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Itu sebabnya, setiap tahun selalu ada pegawai yang mendapatkan sanksi, mulai yang ringan hingga yang paling berat.
Selain untuk masyarakat Sumenep, perbaikan birokrasi dan kemudahan pelayanan juga diperuntukkan bagi investor yang akan menanamkan modalnya ke Sumenep. Pemkab Sumenep pun memberikan kemudahan pelayanan bagi investor yang hendak menanamkan modal di daerahnya, dengan catatan, bisa memberikan kemanfaatan kepada masyarakat.
Silakan investor datang ke Sumenep, saya akan memberikan kemudahan-kemudahan perizinan jika betul-betul mau bekerja sama memanfaatkan sumber daya alam Sumenep” katanya.
Dengan sikap yang welcome tersebut, survei lembaga riset Bussiness Digest tahun 2012, akhirnya menempatkan Kabupaten Sumenep sebagai 100 kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki iklim investasi dan bisnis terbaik.
Sumenep memang kaya akan potensi alam. Salah satunya, Pulau Gili Iyang yang menurut penelitian memiliki kandungan kemurnian oksigen nomor dua di dunia. Kecuali itu, Sumenep juga memiliki potensi terbesar di minyak bumi dan gas. Dirjen Migas memperkirakan, Kabupaten Sumenep mengandung kurang lebih 6 triliun kubik gas yang masih bisa dimanfaatkan untuk 30 tahun ke depan. Itulah sebabnya, pada tahun 2012, Kab Sumenep dinobatkan sebagai 50 daerah terkaya di Indonesia. (nur hayati)


Mon Mandi Pabecca Sakale


‘’HIDUP bukan pilihan. Jika hidup itu pilihan, pasti kita meminta posisi yang ideal.’’ Begitulah kalimat pertama yang terlontar ketika ditanya perihal perjalanan sebelum menjadi bupati.
Busyo Karim mengawali karirnya dengan lebih banyak berjuang di wilayah kultural, seperti mengelola Pondok Pesantren Al Karimiyah di Desa Baraji Kec Gapura dan aktif di organisasi NU. Pergulatannya dengan para politisi akhirnya membuatnya terjun ke panggung politik melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Mengawali karir politiknya sebagai Ketua DPC PKB membuat Busyro Karim terpilih menjadi Ketua DPRD Kab Sumenep hingga dua periode (1999-2004 & 2004-2009). Dengan bekal pengalaman dan pengetahuan akan Sumenep, ia pun mencalonkan diri sebagai bupati.
Dengan dukungan segenap elemen masyarakat, termasuk dari para kiai-kiai khos  di Sumenep, Busyro Karim akhirnya terpilih menjadi Bupati Sumenep periode 2010-2015.  Saat menjadi bupati ia pun berkesempatan mengikuti  kursus kepemimpinan di Harvard Kennedy School Amerika Serikat tahun 2012. Ja juga kerap mendapat kepercayaan mengisi acara-acara seminar  di luar negeri, salah satunya di Universitas Utara Malaysia tahun 2013.
Kini, A Busyro Karim tak hanya dikenal sebagai sosok yang agamis, tapi juga sebagai figur birokrat, akademisi dan politisi. “Saya ingat nasehat orang tua di Madura, mon mandi pabecca sakale (kalau sudah mandi sampai basah sekalian, red ). Artinya, jika kita sudah berjuang, maka jangan tanggung-tanggung, harus sampai selesai,” ujarnya memungkasi. (hay)

BIODATA


Nama                          : KH. A. Busyro Karim, M.Si
Jabatan                       : Bupati Sumenep (Tahun 2010-sekarang)
Tempat/ tgl                : Sumenep, 01 mei 1961
Nama istri                  : Nurfitriana
Nama anak                 :
1.      Virzannida (perempuan)
2.      Liziyannida (perempuan)
3.      Arizannida (perempuan)
4.      mka Khuluq (laki-laki)
5.      Bima Sakti Kautsar (laki-laki
6.      Ahmad Royyisilhaq (laki-laki)
Pendidikan terakhir  : S2 Program Studi Magister Administrasi Publik
                                      Universitas Merdeka Malang Tahun 2001.
Motto                          :  Hidup Hanya Sekali, Jadikan Hidup Lebih Bermakna.

Pengalaman Organisasi:
·         Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Sumenep TAHUN 1994 – 1999
·         Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Sumenep TAHUN 1999 – Sekarang
·         A’wan Musytasar PCNU Sumenep Tahun 2010 – 2015 (Sekarang)

Penghargaan Pribadi            :
·         Pelopor Pembangunan Daerah dari RKN Jakarta Tahun 2001 & 2004
·         Clean Executive Golden Award dari Citra Mandiri Indonesia Tahun 2002
·         Penghargaan Purasara Aryaguna Labdawara (Pemimpin yang Perduli Terhadap Gerakan Pencegahan dan Pengawasan Tindak Pidana Korupsi di Kabupaten Sumenep)- dari Lembaga Pengawas Korupsi & Pemantau Penegak Hukum Indonesia (LPKP2HI) Tahun 2010.
·         Tokoh Literasi Jawa Timur 2013 dari PWI Jatim

KARYA TULIS
·         INDONESIA GLOBALISASI  (OTONOMI DAERAH, BEBERAPA PEMIKIRAN UN­TUK SUMENEP), PILAR MEDIA TAHUN 2005.
·         TAFSIR TRADISIONAL  (MEM­BUMIKAN TEKS DALAM KONTEKS KEHIDUPAN SOSIAL), ELSI CITRA MANDIRI,  2008,
·         TAFSIR AL-ASAS (KANDUNGAN DAN RAHASIA DI BALIK FIRMAN-NYA), MUARA PROGRESIF TAHUN 2009.
·         BUKALAH SELIMUTMU (SELIMUT KEMISKINAN, SELIMUT KEBODOHAN, SELIMUT KETIDAKADILAN), BINTANG SURABAYA , TAHUN 2010,
·         MIGRASI TANPA KATA, PT. WASTULANAS GRAFI­KA, TAHUN 2011.
·         FIQIH JALAN TENGAH IMAM SYAFI’E,  STIA PRESS, TAHUN 2013.

PENGHARGAAN MEMIMPIN SUMENEP      :
·         PENGHARGAAN INVESTMENT AWARD 2010 DARI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR, TANGGAL 12 NOPEMBER 2010.
·         PENGHARGAAN KABUPATEN PENGGERAK KOPERASI TAHUN 2011. KABUPATEN SUMENEP DIANGGAP MAMPU MELAKUKAN TEROBOSAN INOVATIF DALAM MENINGKATKAN PERAN KOPERASI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.
·         PENGHARGAAN PUSARAYA ARYAGUNA LABDAWARA DARI LEMBAGA PENGAWAS KORUPSI DAN PEMANTAU PENEGAK HUKUM INDONESIA TAHUN 2010. PENGHARGAAN ATAS KOMITMENNYA DALAM PENCEGAHAN DAN PENGAWASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI KABUPATEN SUMENEP.
·         PENGHARGAAN BIDANG KELUARGA BERENCANA (KB) UNTUK KATEGORI METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DARI GUBERNUR JAWA TIMUR, 09 PEBRUARI 2011
·         PENGHARGAAN JUARA I PROGRAM REVITALISASI KAWASAN TERTIB LALU LINTAS (KTL) KATEGORI C DARI KAPOLDA JATIM. PENGHARGAAN INI DIBERIKAN KARENA KABUPATEN SUMENEP SANGAT MINIM DALAM PELANGGARAN LALU LINTAS, 2011
·         PEMBINA TERBAIK K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA) DARI GUBERNUR JAWA TIMUR TAHUN 2011, 2012 DAN 2013.
·         PENGHARGAAN PEMBINA TERBAIK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DARI MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, TANGGAL 31 MEI 2011.
·         PENGHARGAAN KARTIKA GRAHA ABINAYA DARI DARI DPD REI JAWA TIMUR BERKAT KESERIUSAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DALAM UPAYA MEMPERMUDAH PERIZINAN DAN PELAYANAN AKSES USAHA CEPAT TERUTAMA DALAM BIDANG REAL ESTATE, 2011.
·         PENGHARGAAN ADIPURA EMPAT TAHUN BERTURUT-TURUT DARI PRESIDEN RI TAHUN 2011, 2012, 2013 DAN 2014,
·         PENGHARGAAN BUDHIPURA DARI KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA ATAS INISIATIF YANG TINGGI TERHADAP PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, 10 AGUSTUS  2011
·         PENGHARGAAN OTONOMI AWARD 2011 DARI JAWA POS INSTITUT PRO OTONOMI (JPIP), ATAS INISIATIF DAN KOMITMEN YANG BEGITU KUAT DALAM  MENEGAKKAN REGULASI BAGI HASIL, TERUTAMA MEMPERJUANGKAN BLOK MALEO MENJADI HAK MILIK PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP, 2011.
·         PENGHARGAAN SEBAGAI FINALIS ANUGERAH APRESIASI INOVASI INDONESIAS 2011 UNTUK KATEGORI KEPEMIMPINAN INOVATIF DARI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI RI, 2011.
·         PENGHARGAAN APRESIASI PENDIDIKAN ISLAM DARI MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, ATAS ATENSI DAN JASA BUPATI SUMENEP DALAM MEMAJUKAN PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN DI KABUPATEN SUMENEP, TAHUN 2012.
·         PENGHARGAAN PENINGKATAN KINERJA APARATUR MELALUI BUDAYA KERJA DARI GUBERNUR JAWA TIMUR, 2012.
·         PENGHARGAAN BADAN PUBLIK TERBAIK DI JAWA TIMUR DARI KOMISI INFORMASI PUBLIK (KIP) JAWA TIMUR, 2012.
·         PENGHARGAAN PARAMADHANA UTAMA NUGRAHA KOPERASI DARI MENTERI KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA, TANGGAL 17 DESEMBER 2012.
·         PENGHARGAAN DHARMA BAKTI KOPERASI DAN UKM  TINGKAT NASIONAL DARI PRESIDEN RI, 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar