Rabu, 24 Desember 2014

Desa Sidorejo, Kec Krian, Kab Sidoarjo


HIJAUKAN DESA DENGAN TOGA

            Lahan kosong, kering kerontang? Sudah bukan jamannya. Saat ini lahan kosong bisa dimanfaatkan menjadi lahan Toga. Kaya manfaat sekaligus asri. Hal itu pula yang tengah diupayakan masyarakat Desa Sidorejo di sepanjang jalan desanya yang gersang. Seperti apakah?
           


Berada di sepanjang jalur jalan raya Surabaya-Krian, meski bertitle desa, Sidorejo tak ubahnya bagian dari kota besar. Berbagai kendaraan bermuatan besar berkali-kali melintas. Bisingnya suasana kota menjadi hal yang lumrah di desa di Kecamatan Krian ini.
Desa seluas 204 ha ini terbagi menjadi tujuh dusun dan lima perumahan. Dusun-dusun tersebut yakni Bendomungal, Bareng, Sidorame, Sidorejo, Semampir, Madubronto, dan Sidorenggo. Sedangkan perumahan yang ada di Desa Sidorejo diantaranya Perum Taman Sidorejo, Graha Permata Sidorejo Indah, Alam Pesona I, Alam Pesona II, dan Kav Madubronto.
Lokasi strategis dari dan menuju ke pusat kota, pun menjadi nilai plus bagi masyarakat. Namun Beberapa kegiatan kemasyarakatan menunjukkan bahwa suasana guyub rukun layaknya pedesaan masih menjadi nilai yang dijalankan di Desa yang dipimpin oleh Kades Hery Sucipto Ahmadi, ST tersebut..
Diantara kegiatan tersebut seperti bersih desa, kegiatan kepemudaan, hingga agenda istighosah rutin setiap Sabtu Pahing (perhitungan hari dalam penanggalan jawa, red). Kegiatan ini dilakukan secara bergilir di setiap dusun/musholla dan masjid desa.
“Istighosah Sabtu Paing ini sudah sejak awal terjadinya Krisis Moneter (Krismon) tahun 1998. Waktu itu saya masih menjabat sebagai BPD, akibat terjadinya krismon yang sangat membebani sehingga kami memunculkan wacana istighosah itu. Diprakarsai oleh para tokoh masyarakat Desa Sidorejo,” terang Hery sucipto kala ditemui di ruang kerjanya medio Agustus lalu.
Sabtu Paing diambil sebagai hari yang dianggap baik karena hari sebelumnya yakni Jumat legi, dianggap sakral dalam penanggalan jawa. Hari Sabtu pun dianggap paling fleksible bagi mereka yang bekerja. Karena merupakan akhir pekan sehingga tidak akan berbenturan dengan jam kerja dan seluruh masyarakat bisa berpartisipasi.
Selain itu, salah satu desa dari 12 desa di kecamatan Krian ini pun kerap menjadi jujugan beberapa mahasiswa perguruan tinggi untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Terakhir, rombongan mahasiswa dari STKIP PGRI Sidoarjo pun ‘berpindah kampus’ ke Desa Sidorejo.
Sebanyak 52 orang yang dibagi menjadi enam kelompok. Kegiatan yang diagendakan mulai tanggal 13-28 Agustus 2014 itu mengambil tema “Membentuk, Membina, dan Mengisi KKN Tematik Posdaya untuk Pemberdayaan Keluarga menjadi Keluarga Sejahtera”.

Program Penghijauan
Sinergi antara dunia pendidikan dan kehidupan sosial barangkali memang sudah selayaknya dilakukan. Ilmu tanpa aplikasi bagai pohon tanpa buah. Sedang aplikasi tanpa ilmu bisa jadi kesesatan. Disinilah tugas para insan pendidikan untuk mengambil peran. Dedikasi dan pengalaman pun diuji agar keilmuan yang dipelajari tidak hanya mengisi catatan kosong perkuliahan.
Seperti halnya yang dilakukan mahasiswa STKIP PGRI Sidoarjo. Keinginan Hery Sucipto untuk menggalakkan penghijauan, dijawab dengan penyuluhan pengolahan sampah organik takakura. Tak hanya itu agenda menanam Toga di sepanjang jalan desa pun dilaksanakan.
Kenapa Toga?
Untuk hal ini, Hery Sucipto beralasan Toga akan jauh lebih bermanfaat, khususnya sebagai lumbung obat tradisional masyarakat. Selain itu dengan adanya tumbuhan-tumbuhan tersebut suasana jalan desa yang tadinya gersang akan terlihat semakin asri dan sejuk.
  “Karena lebih baik toga daripada rumput. Apalagi ‘rumput tetangga’ kan gak boleh. Jadi mungkin satu bermanfaat, dua pemandangannya kan lain. Selain itu ini juga terkait program desa yang memang mengagendakan penanaman toga,” ujar Hery Sucipto setengah berkelakar.
Para mahasiswa tersebut pun tak segan turun tangan langsung melakukan penanaman toga. Tentu saja bersama seluruh masyarakat dan segenap pengurus desa. Sebagai awal, penanaman akan dimulai dari sepanjang areal disekitar Balai Desa Sidorejo. Untuk selanjutnya secara bertahap akan dilakukan di sepanjang jalan desa.
“Dalam pelaksanaan Insyaallah sudah menyentuh di masyarakat. Ada yang menangani langsung ke masyarakat, pendidikan, Posyandu dan lain-lain. Alhamdulillah respon dari masyarakat juga positif,” jelas hery Sucipto ketika ditanya komentar terkait kegiatan KKN yang digelar STKIP PGRI Sidoarjo tersebut.
Ditanya kendala yang dihadapi selama menjamu tamu akademisnya tersebut, Hery Sucipto mengaku tidak mengalami kendala yang berarti. Pasalnya, setiap program yang diajukan oleh mahasiswa sebagai syarat tugas akhir tersebut pun telah disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Kegiatan penanaman Toga pun merupakan hasil perundingan dengan mahasiswa, yang awalnya mengagendakan penyuluhan kesehatan. Penanaman Toga dianggap lebih menyentuh langsung pada masyarakat. (ati,via)


DATA DESA
Kepala Desa               : Hery Sucipto Ahmadi, ST
Sekdes                                    : Abdul Khoiron, S.Sos
Kasi pemerintahan    : Masrukhin
Kasi Kesra                  : Muhammad Yahya
Kasi Pel. Umum          : Imron Rosyadi
Kasi Pembangunan   : Moch. Rejo
Kasi Trantib               : Zanuri
Luas Desa                  : 204 Ha
Dusun                         : Tujuh
1.      Dusun Bendomungal, M. Ismail
2.      Dusun Bareng, a/n Kasie Pemerintahan dan Kesra
3.      Dusun Sidorame, Muhammad Rejo
4.      Dusun Sidorejo, Maskur
5.      Dusun Semampir, Sugito
6.      Dusun Madubronto, Rianing
7.      Dusun Sidorenggo, Yudi Pramono
Perumahan                : Lima
1.      Perum Taman Sidorejo
2.      Perum Graha Permata Sidorejo Indah
3.      Perum Alam Pesona I
4.      Perum Alam Pesona II
5.      Kav Madubronto
  




BERHARAP JADI DESA INSPIRASI
            Tak banyak perangkat desa yang dengan tangan terbuka bersedia memfasilitasi penuh kegiatan KKN mahasiswa. Desa Sidorejo dibawah kepemimpinan Hery Sucipto barangkali satu dari yang sedikit itu. Kendati hanya akan ditempati selama dua minggu, namun keakraban antara perangkat desa dan mahasiswa dari STKIP PGRI Sidoarjo tersebut amat kentara.
            Hubungannya bukan lagi seperti tamu dan tuan rumah, tapi sudah layaknya keluarga besar. Setidaknya itu yang nampak dari berbagai kegiatan yang diprakarsai para mahasiswa. Tak hanya masyarakat, perangkat desa pun turut berbaur dengan keriuhan pelatihan dan penyuluhan yang digelar mahasiswa.
“Sejauh ini kedatangan adik-adik mahasiswa ini sangat positif. Karena kan pada dasarnya, hormatilah orang sebelum kau ingin dihormati. Ada kegitan apapun, di desa, posyandu, sekolah dan lain-lain yang terpenting kulonuwun (meminta ijin, red) dulu. Saya yakin responnya pasti baik,” ujar Kades yang menjabat sejak tahun 2010 ini.
Tak hanya rasa kekeluargaan yang dibangunnya bersama mahasiswa KKN, Hery Sucipto juga tak segan memberikan arahan dalam setiap kegiatan Mahasiswa. Setiap program yang diajukan oleh mahasiswa selalu diterimanya dengan tangan terbuka.
Pada prinsipnya adalah bagaimana setiap kegiatan yang dilakukan memiliki dampak positif bagi masyarakat. Berbagai bidang seperti pendidikan, keterampilan, kesenian, penyuluhan, keagamaan, kesehatan hingga kegiatan sosial kemasyarakatan dijadwalkan sebagai kegiatan pokok mahasiswa.
“Bidang-bidang garapan tersebut sudah ditentukan dari kampus yang kemudian diajukan pada kepala desa. Pada dasarnya program yang  kita ajukan disetujui semuanya, akan tetapi khusus kesehatan memang sengaja diganti dengan pertanian. Yakni penanaman Toga di sepanjang jalan desa,” ujar salah seorang koordiantor mahasiswa ditemui terpisah.
Hery Sucipto sendiri pun mengakui bahwa kehadiran mahasiswa KKN sangat berdampak positif. Tidak hanya terbantu dalam berbagai event, bermacam penyuluhan dan pelatihan yang digelar juga menambah pengetahuan masyarakat. Hery Sucipto juga berharap silaturahim antara Desa Sidorejo dengan mahasiswa KKN tetap terjalin hingga diluar kegiatan tugas akhir tersebut.
“Harapan saya andaikata sudah mempunyai pekerjaan setidaknya Desa Sidorejo ini tetap terkenang. Meskipun kelak sudah berumah tangga, sudah bekerja mampir-mampirlah. Pokoknya, Harapan saya Sidorejo bisa menjadi desa inspirasi,” ujar Hery diiringi tawa lepas.
(ati,via)
 

BIODATA
Nama              : Hery Sucipto Ahmadi
TTL                 : Sidoarjo, 13 September 1975
Istri                 : Sulis Styorini
TTL                 : Sidoarjo, 1 Februari 1974
Alamat            : Dusun Sidorame Desa Sidorejo RT 13 RW 3 Kec Krian Kab Sidoajo
Anak               : 4 (3 putri, 1 putra)
1.      Lailatul Fitriyah
2.      Nur Khofifah
3.      Ahmad Akbar Setiyawan
4.      Zaskiya Ayusita Ahmadi
Jabatan           : Kades Sidorejo, Kec Krian, Kab Sidoarjo (2010-2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar