HIJAUKAN
DESA DENGAN TOGA
Lahan
kosong, kering kerontang? Sudah bukan jamannya. Saat ini lahan kosong bisa
dimanfaatkan menjadi lahan Toga. Kaya manfaat sekaligus asri. Hal itu pula yang
tengah diupayakan masyarakat Desa Sidorejo di sepanjang jalan desanya yang
gersang. Seperti apakah?
Berada di sepanjang jalur jalan
raya Surabaya-Krian, meski bertitle desa, Sidorejo tak ubahnya bagian dari kota
besar. Berbagai kendaraan bermuatan besar berkali-kali melintas. Bisingnya
suasana kota menjadi hal yang lumrah di desa di Kecamatan Krian ini.
Desa seluas 204 ha ini terbagi
menjadi tujuh dusun dan lima perumahan. Dusun-dusun tersebut yakni Bendomungal,
Bareng, Sidorame, Sidorejo, Semampir, Madubronto, dan Sidorenggo. Sedangkan
perumahan yang ada di Desa Sidorejo diantaranya Perum Taman Sidorejo, Graha
Permata Sidorejo Indah, Alam Pesona I, Alam Pesona II, dan Kav Madubronto.
Lokasi strategis dari dan menuju
ke pusat kota, pun menjadi nilai plus bagi masyarakat. Namun Beberapa kegiatan
kemasyarakatan menunjukkan bahwa suasana guyub rukun layaknya pedesaan masih
menjadi nilai yang dijalankan di Desa yang dipimpin oleh Kades Hery Sucipto
Ahmadi, ST tersebut..
Diantara kegiatan tersebut
seperti bersih desa, kegiatan kepemudaan, hingga agenda istighosah rutin setiap
Sabtu Pahing (perhitungan hari dalam penanggalan jawa, red). Kegiatan ini
dilakukan secara bergilir di setiap dusun/musholla dan masjid desa.
“Istighosah Sabtu Paing ini sudah
sejak awal terjadinya Krisis Moneter (Krismon) tahun 1998. Waktu itu saya masih
menjabat sebagai BPD, akibat terjadinya krismon yang sangat membebani sehingga
kami memunculkan wacana istighosah itu. Diprakarsai oleh para tokoh masyarakat
Desa Sidorejo,” terang Hery sucipto kala ditemui di ruang kerjanya medio
Agustus lalu.
Sabtu Paing diambil sebagai hari
yang dianggap baik karena hari sebelumnya yakni Jumat legi, dianggap sakral
dalam penanggalan jawa. Hari Sabtu pun dianggap paling fleksible bagi mereka
yang bekerja. Karena merupakan akhir pekan sehingga tidak akan berbenturan
dengan jam kerja dan seluruh masyarakat bisa berpartisipasi.
Selain itu, salah satu desa dari
12 desa di kecamatan Krian ini pun kerap menjadi jujugan beberapa mahasiswa
perguruan tinggi untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Terakhir,
rombongan mahasiswa dari STKIP PGRI Sidoarjo pun ‘berpindah kampus’ ke Desa Sidorejo.
Sebanyak 52 orang yang dibagi
menjadi enam kelompok. Kegiatan yang diagendakan mulai tanggal 13-28 Agustus
2014 itu mengambil tema “Membentuk, Membina, dan Mengisi KKN Tematik Posdaya
untuk Pemberdayaan Keluarga menjadi Keluarga Sejahtera”.
Program
Penghijauan
Sinergi antara dunia pendidikan
dan kehidupan sosial barangkali memang sudah selayaknya dilakukan. Ilmu tanpa
aplikasi bagai pohon tanpa buah. Sedang aplikasi tanpa ilmu bisa jadi
kesesatan. Disinilah tugas para insan pendidikan untuk mengambil peran.
Dedikasi dan pengalaman pun diuji agar keilmuan yang dipelajari tidak hanya
mengisi catatan kosong perkuliahan.
Seperti halnya yang dilakukan
mahasiswa STKIP PGRI Sidoarjo. Keinginan Hery Sucipto untuk menggalakkan
penghijauan, dijawab dengan penyuluhan pengolahan sampah organik takakura. Tak
hanya itu agenda menanam Toga di sepanjang jalan desa pun dilaksanakan.
Kenapa Toga?
Untuk hal ini, Hery Sucipto
beralasan Toga akan jauh lebih bermanfaat, khususnya sebagai lumbung obat
tradisional masyarakat. Selain itu dengan adanya tumbuhan-tumbuhan tersebut
suasana jalan desa yang tadinya gersang akan terlihat semakin asri dan sejuk.
“Karena lebih baik toga daripada rumput. Apalagi ‘rumput tetangga’ kan gak
boleh. Jadi mungkin satu bermanfaat, dua pemandangannya kan lain. Selain itu ini juga terkait program desa yang memang
mengagendakan penanaman toga,” ujar Hery Sucipto setengah berkelakar.
Para mahasiswa tersebut pun tak
segan turun tangan langsung melakukan penanaman toga. Tentu saja bersama
seluruh masyarakat dan segenap pengurus desa. Sebagai awal, penanaman akan
dimulai dari sepanjang areal disekitar Balai Desa Sidorejo. Untuk selanjutnya
secara bertahap akan dilakukan di sepanjang jalan desa.
“Dalam pelaksanaan Insyaallah sudah menyentuh di
masyarakat. Ada yang menangani langsung ke masyarakat, pendidikan, Posyandu dan
lain-lain. Alhamdulillah respon dari
masyarakat juga positif,” jelas hery Sucipto ketika ditanya komentar terkait
kegiatan KKN yang digelar STKIP PGRI Sidoarjo tersebut.
Ditanya kendala yang dihadapi
selama menjamu tamu akademisnya tersebut, Hery Sucipto mengaku tidak mengalami
kendala yang berarti. Pasalnya, setiap program yang diajukan oleh mahasiswa
sebagai syarat tugas akhir tersebut pun telah disesuaikan dengan kondisi di
lapangan.
Kegiatan penanaman Toga pun
merupakan hasil perundingan dengan mahasiswa, yang awalnya mengagendakan
penyuluhan kesehatan. Penanaman Toga dianggap lebih menyentuh langsung pada
masyarakat. (ati,via)
DATA DESA
Kepala Desa : Hery Sucipto Ahmadi, ST
Sekdes : Abdul Khoiron, S.Sos
Kasi pemerintahan : Masrukhin
Kasi Kesra : Muhammad Yahya
Kasi Pel. Umum : Imron Rosyadi
Kasi Pembangunan : Moch. Rejo
Kasi Trantib : Zanuri
Luas Desa : 204 Ha
Dusun : Tujuh
1. Dusun Bendomungal, M. Ismail
2. Dusun Bareng, a/n Kasie Pemerintahan dan Kesra
3. Dusun Sidorame, Muhammad Rejo
4. Dusun Sidorejo, Maskur
5. Dusun Semampir, Sugito
6. Dusun Madubronto, Rianing
7. Dusun Sidorenggo, Yudi Pramono
Perumahan : Lima
1. Perum Taman Sidorejo
2. Perum Graha Permata Sidorejo Indah
3. Perum Alam Pesona I
4. Perum Alam Pesona II
5. Kav Madubronto
BERHARAP
JADI DESA INSPIRASI
Tak
banyak perangkat desa yang dengan tangan terbuka bersedia memfasilitasi penuh
kegiatan KKN mahasiswa. Desa Sidorejo dibawah kepemimpinan Hery Sucipto
barangkali satu dari yang sedikit itu. Kendati hanya akan ditempati selama dua
minggu, namun keakraban antara perangkat desa dan mahasiswa dari STKIP PGRI
Sidoarjo tersebut amat kentara.
Hubungannya
bukan lagi seperti tamu dan tuan rumah, tapi sudah layaknya keluarga besar.
Setidaknya itu yang nampak dari berbagai kegiatan yang diprakarsai para
mahasiswa. Tak hanya masyarakat, perangkat desa pun turut berbaur dengan
keriuhan pelatihan dan penyuluhan yang digelar mahasiswa.
“Sejauh ini kedatangan adik-adik
mahasiswa ini sangat positif. Karena kan
pada dasarnya, hormatilah orang sebelum kau ingin dihormati. Ada kegitan
apapun, di desa, posyandu, sekolah dan lain-lain yang terpenting kulonuwun (meminta ijin, red) dulu. Saya
yakin responnya pasti baik,” ujar Kades yang menjabat sejak tahun 2010 ini.
Tak hanya rasa kekeluargaan yang
dibangunnya bersama mahasiswa KKN, Hery Sucipto juga tak segan memberikan
arahan dalam setiap kegiatan Mahasiswa. Setiap program yang diajukan oleh mahasiswa
selalu diterimanya dengan tangan terbuka.
Pada prinsipnya adalah bagaimana
setiap kegiatan yang dilakukan memiliki dampak positif bagi masyarakat.
Berbagai bidang seperti pendidikan, keterampilan, kesenian, penyuluhan,
keagamaan, kesehatan hingga kegiatan sosial kemasyarakatan dijadwalkan sebagai
kegiatan pokok mahasiswa.
“Bidang-bidang garapan tersebut
sudah ditentukan dari kampus yang kemudian diajukan pada kepala desa. Pada
dasarnya program yang kita ajukan
disetujui semuanya, akan tetapi khusus kesehatan memang sengaja diganti dengan
pertanian. Yakni penanaman Toga di sepanjang jalan desa,” ujar salah seorang
koordiantor mahasiswa ditemui terpisah.
Hery Sucipto sendiri pun mengakui
bahwa kehadiran mahasiswa KKN sangat berdampak positif. Tidak hanya terbantu
dalam berbagai event, bermacam penyuluhan dan pelatihan yang digelar juga
menambah pengetahuan masyarakat. Hery Sucipto juga berharap silaturahim antara
Desa Sidorejo dengan mahasiswa KKN tetap terjalin hingga diluar kegiatan tugas
akhir tersebut.
“Harapan saya andaikata sudah
mempunyai pekerjaan setidaknya Desa Sidorejo ini tetap terkenang. Meskipun
kelak sudah berumah tangga, sudah bekerja mampir-mampirlah. Pokoknya, Harapan
saya Sidorejo bisa menjadi desa inspirasi,” ujar Hery diiringi tawa lepas.
(ati,via)
BIODATA
Nama : Hery Sucipto
Ahmadi
TTL : Sidoarjo, 13
September 1975
Istri : Sulis
Styorini
TTL : Sidoarjo, 1
Februari 1974
Alamat : Dusun Sidorame Desa Sidorejo RT 13 RW 3 Kec Krian Kab
Sidoajo
Anak : 4 (3 putri, 1
putra)
1. Lailatul Fitriyah
2. Nur Khofifah
3. Ahmad Akbar Setiyawan
4. Zaskiya Ayusita Ahmadi
Jabatan : Kades Sidorejo, Kec Krian, Kab Sidoarjo (2010-2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar