Kue pia atau
bakpia identik dengan makanan khas Jogjakarta. Orang yang berwisata ke sana
kerap membawa oleh-oleh tersebut. Namun di Jawa Timur pun ada kue pia yang tak
kalah nikmatnya dibandingkan bakpia Jogjakarta. Tepatnya di Dusun Warurejo,
Desa Kejapanan, Kecamatan Gembol, Kabupaten Pasuruan, yang menjadi kampung pia.
Bakpia Warurejo tak hanya hadir dengan
varian baru, tetapi mereka bertekad menyaingi ketenaran bakpia Jogjakarta.
Sebuah plang yang
cukup besar dengan tulisan ‘Kampung Pia’, terpampang jelas, di
sebuah kawasan di wilayah Kecamatan Gempol. Tepatnya di sisi kiri jalan masuk
arteri Porong dari arah Pandaan, atau tol Gempol-Pandaan. Dikatakan kampung
pia, karena hampir setiap rumah memiliki usaha pembuatan pia (bakpia).
Dusun Warurejo terbilang
baru dalam usaha pia. Yakni sekitar awal tahun 2012, ketika warga sepakat untuk
memasang plang kampung pia di hampir setiap jalan masuk dusun. Yana Andayani,
salah satu produsen kue pia, menuturkan, usaha pembuatan pia merupakan salah
satu sentra usaha yang digeluti mayoritas warga Warurejo.
Selain itu, melalui
usaha pia taraf perekonomian masyarakat Dusun Warurejo terangkat. “Kalau dulu
ibu-ibu menganggur, sekarang sudah tidak lagi. Karena semua orang memiliki
kesibukan. Ada yang buka usaha pia sendiri atau sekadar jadi pekerja melipat
kardus, mencetak adonan, dan lain-lain,” kata Yana.
Saat ini jumlah
pengusaha pia di Warurejo mencapai 35 unit. Jumlah tersebut belum termasuk para
pengusaha pia di luar Warurejo. Mereka umumnya adalah eks pekerja yang kemudian
merintis usaha sendiri. Jumlah pekerja yang membantu setiap unit usaha
bervariasi. Mulai dari yang hanya dikerjakan dengan anggota keluarga hingga
usaha maju yang mempekerjakan hampir 30 orang.
Dengan banyaknya
tenaga kerja yang terserap, dusun yang dulu diakui sangat tertinggal mulai
menunjukkan perbaikan. Kendati belum sepenuhnya optimal, akses jalan desa mulai
diperbaiki melalui swadaya masyarakat. Hal yang paling menonjol, menurut Yana,
adalah rumah-rumah warga yang mulai mentereng. Rumah dibangun menunjukkan
penghasilan mereka mengalami peningkatan.
“Ke depan saya ingin
kampung ini dikenal sebagai sentra kuliner pia menyaingi bakpia pathok Jogjakarta.
Karena pada akhirnya akan berimbas pada kesejahteraan masyarakat desa juga,” ujar
Yana. Dia ingin Warurejo menjadi kampung pia yang bisa menjadi salah satu ikon
kue di Jawa Timur.
Sedangkan Yana
sendiri, mengawali usaha dari hobi, namun dia terbilang sukses mengelola usaha
yang dipelajarinya secara otodidak. Bahkan kebiasaan tersebut berlanjut setelah
dirinya berkeluarga dan memiliki anak. Bisa dibilang Yana Andayanilah pelopor usaha
pia di Dusun Warurejo.
Raup
Laba Rp 30 Juta
Kini, dengan
dibantu 22 orang pekerja, dalam sehari Yana melayani pesanan hingga 20.000 biji
kue pia. Dari jumlah tersebut sedikitnya Yana mengantongi pemasukan hingga Rp 300
juta setiap bulan. Dengan keuntungan sekitar 10% dari laba yakni sebesar Rp 30
juta perbulan.
“Dulu waktu awal
merintis usaha, seminggu hanya 20 kotak isi 10 biji. Kalau bisa dapat pesanan
50 kotak seminggu saja, itu sudah bagus banget,” ujar Yana. Sebelumnya, Yana
menjajakan dagangannya ke toko-toko di sekitar rumahnya. Namun kesibukan
setelah melahirkan anak kedua, membuatnya sempat menghentikan aktivitas
tersebut. Baru tahun 1999, dia bersama suami berinisiatif membuka kembali usaha
pia itu.
Mengenai kompetitor
usaha, Yana berpikir cukup lama. Menurutnya, sejauh ini usaha pia cukup stabil.
Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan masih dalam masa jaya. Hal itu selain
karena rasa, pia juga menjadi pilihan yang pas sebagai oleh-oleh maupun
hidangan. Terutama pada musim hajatan atau liburan panjang. Bahkan di saat sepi
hajatan, Yana masih kerap menerima pesanan sedikitnya 2.000 biji perhari.
Meski begitu,
Yana juga tidak menampik jika suatu ketika pia juga akan mengalami kemunduran
peminat di pasaran. Oleh karena itu, dirinya mendorong teman sesama pengusaha
aktif melakukan inovasi. Seperti saat ini, jika umumnya kue pia berisi kacang
hijau, dia mencoba varian baru dengan isi pisang, coklat, keju, stroberi dan
lain-lain.
Tak hanya
berinovasi pada produk, Yana melalui Paguyuban Pengusaha Pia juga kerap
mengikuti pelatihan usaha dari berbagai instansi. Tujuannya jika kemudian hari
usaha pia mengalami kelesuan, para pengusaha tidak patah arang. Karena telah
dibekali dengan berbagai keterampilan usaha.
Soal promosi,
Yana berpegang penuh pada desain kotak makanan dan rasa dari pia buatannya.
Bahkan pemasangan plang kampung pia pun diakuinya tidak berpengaruh secara
signifikan. Sebab, para pengusaha umumnya memiliki area pemasaran sendiri.
Seperti Mojokerto, Surabaya Jombang, Pasuruan, hingga Trenggalek.
“Kalau untuk
pengembangan usaha, kita sih inginnya di sini ada koperasi. Entah nanti untuk
bantuan tambahan modal, atau suplai bahan pokok kue pia. Barangkali kalau ada
koperasi bisa lebih murah,” ujar Yana. (hay,
uul)
BIODATA
Nama : Yana Andayani, SPd
Jabatan : Ketua
Paguyuban Kembang Waru
TTL :
Malang, 19 September 1973
Pendidikan : S1 IKIP Malang
Suami :
Hariyanto
Anak : 1. Afif
Irfan Ahmad
2. Ahmad Fauzan Arif
3. Muhammad
Alfaridzi
4. Mutia Ramadhani
Alamat : Pia
Karomah, Dusun Warurejo Gg Anggrek, Kejapanan, Gempol, Kab Pasuruan.
INFRASTRUKTUR
BELUM OPTIMAL
Tak hanya Yana,
perubahan besar juga dirasakan Sutiyan Istiyanto, Kepala Dusun Warurejo. Pria kelahiran
Sidoarjo yang berpindah domisili ke wilayah Kabupaten Pasuruan pada 1998, mengaku,
saat itu Dusun Warurejo bisa dikatakan masih tertinggal. Contoh ironis adalah
tidak adanya sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK) yang memadai bagi masyarakat.
“Dulu sebelum ada
usaha pia, beli tanah saja kesulitan. Sekarang banyak ‘bos-bos pia’ (pengusaha
kue pia, red) dan status sosial masyarakat sudah naik. Pembelian tanah baik
untuk tempat usaha maupun rumah juga meningkat,” ujar Sutiyan.
Perubahan
terbesar yang terjadi tentu saja di bidang perekonomian. Jika dulu banyak
pengangguran, kini Sutiyan justru kerepotan memenuhi permintaan warga
mencarikan tambahan pekerja. Tenaga dari dalam dusun sudah semakin jarang,
sehingga pilihannya adalah mencari di luar dusun hingga dari luar kota. “Kalau
dulu ya kita utamakan masyarakat sekitar. Sekarang sudah nggak mencukupi, ya akhirnya mendatangkan tenaga dari luar,” tutur Sutiyan.
Tak hanya
terserap sebagai pekerja di usaha pia, beberapa orang yang memiliki kelebihan
modal pun membuka usaha peracangan. Menjadi pemasok bahan baku bagi para
pengusaha pia.
Perihal posisinya
sebagai Kasun, Sutiyan mengaku terus berupaya memberikan dukungan terhadap
pengembangan usaha pia di Dusun Warurejo. Di antaranya dengan memberikan akses
bagi para pengusaha yang tergabung dalam paguyuban. Seperti pengajuan bantuan
pada pemerintah daerah Kabupaten Pasuruan, atau instansi terkait.
Namun, Sutiyan
juga masih mengeluhkan akses jalan yang kurang optimal dari dan menuju Dusun
Warurejo. Di beberapa sudut jalan dusun masih kerap mengalami genangan air dan
becek pada musim hujan. Padahal, letak Dusun Warurejo yang berada tepat di sisi
tol Gempol-Pandaan, kerap menjadi rute alternatif kendaraan guna menghindari
kemacetan.
“Bagaimana pun,
masyarakat sudah berusaha meningkatkan taraf hidupnya dengan membuka lapangan
pekerjaan. Jadi untuk akses jalan itu yang kami harapkan bisa diperbaiki,” ujar
Sutiyan menyampaikan harapannya pada pemerintahan daerah. (hay, uul)
DATA
DUSUN
Kepala Dusun :
Sutiyan Istiyanto
Jumlah Penduduk : 1200 jiwa
(250 KK, penduduk tambahan eks Lapindo 50 KK)
Luas Dusun : 250
ha
Batas Wilayah :
-Barat :
Dsn Raos, Desa Carat
-Timur : Dsn Ngasem, Desa Kejapanan
-Selatan : Dsn Bandulan, Desa Kejapanan
-Utara : Dsn Kauman Baru, Desa Gempol
BIODATA
Nama : Sutiyan Istiyanto
TTL : Sidoarjo, 1 Februari 1969
Istri : Ny Nur Hanik
Anak : 1. M. Setiawan Nur Masriadi
2. Maseha Ahmad Firmansyah
Jabatan : Kasun
Warurejo
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMaaf bu apakah afa lowongan pekerjaan saya anak probolinggo...pnya pengalaman d pia selama 2 tahun d area malang bila ada lowongan mojon infonya no hp:08563117531
BalasHapusMaaf bu/bapak apakah ada lowongan pekerjaan untuk saya di home industri anda...saya anak probolinggo.pnya pengalaman di home industri pia d malang..bila ada mohon infonya pak bu
BalasHapusWa:085 631 175 32