Minggu, 27 Agustus 2017

MANISAN


Kau membawakanku manisan, tapi berlutut di hadapanku. Apa kau sedang merayakan kekalahanku?

Tidak. Aku sedang menikmati ketidakberdayaanku

Berdirilah, Kesatria! Singgasanamu akan mengutukku jika kau berada di kakiku

Biarkan aku disini sejenak. Biarkan aku melihat dari arah ini sementara waktu. Biarkan tempat ini mengingatkanku betapa kuatnya dirimu, dan lemahnya aku

Bagaimana cahaya menjadi kelemahan api? Bagaimana kau kalah, sementara aku berdiri sebagai lambang kejayaanmu?

Tidakkah kau lelah menghiburku?

Apa kau lelah menjadi kekuatanku?

Tidak. Tapi aku juga menjadi kelemahanmu

Percayalah. Itu adalah akibat dari kita sebagai manusia. Dan itu nilai kesempurnaan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar