Minggu, 03 Mei 2020

UNIQUE STORY



Kupanggil kau samudera.

Identitas yang kuberikan tanpa sengaja. Tapi kini, seolah menjadi satu-satunya kenangan yang tersisa dari pria dengan mata sebening embun pagi itu. Pria yang tertemui tanpa rencana, tapi sempat mampir di beranda ruang kosong hatiku.

Seperti hadirnya, perginya pun tanpa rencana. Meski keduanya kurasakan dengan senyata-nyatanya. Tak ada sedih ataupun luka dari keduanya. Hanya penerimaan yang tanpa rencana, meski belum sampai pada kelas ikhlas. Tapi, itu tidak lebih dari keserakahanku sebagai manusia. Sama sekali bukan karena ia hadir dengan luka atau kecewa untukku.

Dia seperti embun pagi, membuatku tersenyum sejenak. Merasakan kesegaran pagi yang menyejukkan hari. Namun, pada akhirnya sinar mentari menghapus titik embun dan membawaku pada kenyataan. Dia bukan milikku. Dia hanya datang, lalu pergi.

Sesederhana itu.

Seperti kata pertama yang kudengar darinya, 'suwayya' perlahan. Dia datang perlahan, dan berlalu dengan lebih perlahan. Tanpa plot, tanpa drama. Akupun belajar darinya. Perlahan meski tak pasti, menarik batas diri sendiri. Menjauh tanpa permisi.

Aku sadar, telah berbuat kesalahan. Menyebut ia dalam doa, ketika aku bahkan tak yakin tentang dirinya. Aku sadar, aku hanya putus asa. Lantas lupa cara berucap syukur.

Ya Rabb, Engkau tahu yang terbaik. Engkau telah rencanakan hidupku dengan sempurna. Ijinkan aku berserah, dan mengikhlaskan semuanya. Tetapkan hatiku, hanya pada IradahMu. Bahkan meski itu sakit, aku yakin ia akan berbuah manis. Bukankah beberapa pohon membutuhkan sayatan sebelum berbunga dan berbuah?

Samudera, kau memang air. Dan aku adalah tunas yang hampir mengering. Tapi mungkin saja, bukan airmu yang berlimpah yang kutunggu. Barangkali ada bahagia di hati yang lain untuk kita. Terima kasih karena telah hadir, meski bukan untuk tinggal. Terima kasih, untuk mengajariku melepas tanpa terluka. Terima kasih telah memberiku sejuk, meski hanya sejenak.

Samudera, maybe I once loved you. I'm not sure. But I'm sure, I will always remember you. Remember you as a unique story in my life. Thanks a lot.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar