Minggu, 16 Juli 2017

Hari Dimana Arjuna Membasuh Kakiku



Kemarahan siapakah yang ada di matamu ibu?

Kemarahan seorang ratu yang terus hidup dalam ketidakadilan. 
Seorang istri yang harus menerima kenyataan berbagi singgasana di hati suaminya. 
Atau seorang ibu yang tidak rela melihat anaknya terhinakan?

Katakan padaku ibu, Adakah yang lebih paham tentang semua rasa sakit itu selain diriku?

Aku adalah kesatria yang terlahir dengan jiwa murni Sang Surya. Tapi nasib membawamu untuk menjauhkanku dari pangkuanmu menuju tempat dimana hanya kenistaan yang menjadi takdir hidupku. 
Aku memiliki hak dan kemampuan untuk duduk dengan bangga diatas singgasana. Tapi bahkan semua itu hanya kudapat sebagai amal. 
Aku, bukankah juga putramu. Tapi pernahkan sekali saja kau menangis untuk kenistaan yang kutanggung sepanjang hidupku?


Jika pernah, maka biarlah itu menjadi berkatmu yang pertama dan terakhir untuk hidupku, dan akan kubawa keberuntungan itu sebagai persembahan di kaki ayahku.

---Karna---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar