Kamis, 15 September 2016

LUKA YANG SAMA



Ini kelahiranku,
Hari dimana aku mendengar kabar pernikahanmu
Aku bahagia untukmu
Tapi apakah langit menangis untukku?
Doa apa yang harus kupanjatkan untukmu?
Bahagia saja, apa itu cukup?

Seseorang bertanya padaku, apa yang akan kulakukan dengan semua kenanganmu yang nyata?
Memang harus kuapakan? dan apa yang bisa kulakukan?
Apa harus kucuci otakku agar setiap warnamu memudar?
Aku ingat kau pernah bilang bahwa hidupmu berwarna udara.
Lantas bagaimana aku menghapusnya?
Dan lagi, bagaimana bisa aku meghapusnya?
Selama ini, kau dan kenanganmu adalah kekuatan tak berbahasa untuk hidupku.
Jikapun bisa kuhapus, apa aku masih bisa dikatakan hidup?

Hidup ini benar-benar jadi ironi yang menarik kan sekarang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar