Senin, 25 Mei 2015

Moh Ainur Rahman AP MSi, Camat Teladan Prov Jatim 2015

MIMPI BERBUAH PRESTASI
 Mimpi yang dipendam selama sepuluh tahun tak hanya membawa dirinya mencapai visi yang diinginkan. Mimpi itu bahkan membuahkan prestasi sebagai Camat Teladan Prov Jatim 2015. Kecamatan Intranet adalah mimpi sekaligus visinya. Seperti apakah?


 Jika ada yang bilang meraih sebuah penghargaan semata karena keberuntungan, tidak demikian dengan Moh Ainur Rahman, Camat Sukodono Kab Sidoarjo. Prestasi sebagai Camat Teladan yang diterima pada Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) Prov Jatim April lalu adalah buah dari kerja kerasnya.  Istimewanya lagi, hal ini merupakan mimpinya sejak lama.
Sepuluh tahun lalu, tepatnya tahun 2004 ketika dirinya masih menjabat sebagai Sekretaris Camat (Sekcam) Sidoarjo, Ainur-panggilannya, merasa risau dengan pembukuan dan arsip pemerintahan yang cenderung rumit dan tidak tertata dengan baik. Akibatnya pelayanan administrasi birokrasi pun terhambat. Terpikir dalam benaknya, bagaimana seandainya bisa memanfaatkan teknologi yang tengah berkembang, internet.
Namun posisi sebagai sekcam tak memberinya kewenangan besar untuk merealisasikan mimpinya tersebut. Waktu berlalu hingga dirinya menjabat sebagai Camat Sukodono pada Februari 2012. Saat itulah kemudian tercetus ide mengenai ‘Kecamatan Intranet’.
Kecamatan Intranet merupakan program untuk memudahkan komunikasi di lingkungan kecamatan hingga desa. Sistemnya pun relatif mudah, karena semuanya dilakukan secara online menggunakan jaringan internet.
“Bayangkan saja jika kita harus mengirim surat ke masing-masing desa, berapa lama waktunya. Sementara dengan fasilitas internet, semua bisa dilakukan dengan cepat dan mudah,” tutur Ainur ditemui di ruang kerjanya medio Mei lalu.
Selain surat-menyurat, program ini juga memudahkan Ainur untuk memantau kegiatan di masing-masing desa melalui kamera cctv yang dipasang disetiap lobby pelayanan desa. Dampaknya sangat efektif dalam memperlancar birokrasi pemerintahan termasuk peningkatan kedisiplinan perangkat.
“Awalnya mungkin mereka terpaksa menjadi disiplin karena merasa diawasi. Tapi lama-kelamaan saya yakin itu akan menjadi kebiasaan,” tutur pria asal Sumenep tersebut.
Perlahan tapi pasti, sistem birokrasi dirubah menjadi lebih efektif dan efisien. Saat ini, Ainur bahkan tengah berupaya mengembangkan program Kecamatan Intranet tersebut untuk melayani kepengurusan berbagai dokumen secara online. Sehingga nantinya akan mempermudah masyarakat dalam pengurusan dokumen tanpa harus mengantri di kantor kecamatan.
Pelayanan berbasis IT memang bukan hal yang baru di dunia pemerintahan. Namun inovasi yang dilakukan Ainur menjadi salah satu upaya menangkap peluang masa depan. Mengingat, kondisi masyarakat yang heterogen dan kenyataan bahwa nantinya Sukodono akan mengalami perkembangan pesat sebagai kota barunya Kabupaten Sidoarjo.
“Seringkali kita itu terlambat menyikapi perubahan. Padahal kedepan permasalahan itu akan semakin kompleks. Tapi kalau kita sudah mempersiapkan pelayanan yang optimal, perangkat yang berkualitas, sarana dan prasarana sudah siap, semuanya akan jadi mudah,” tutur mantan  Kabid Bina Manfaat Pekerjaan Umum dan Pengairan Kab Sidoarjo tahun 2011-2012 tersebut
Optimalkan Sumber Daya
“Bangga hanya sebatas bangga karena saya manusia biasa. Tapi yang terpenting bagaimana kami meningkatkan kinerja, motivasi, inovasi, sehingga apa yang kami capai ini bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ungkap Ainur ketika ditanya perasaannya mendapat penghargaan sebagi Camat teladan Prov Jatim 2015.
Ledih dari itu, ia menyadari bahwa apa yang dicapainya bukanlah pencapaian individu. Namun merupakan buah dari kerja keras teamwork-nya yang solid. Mulai dari perangkat pemerintahan  kecamatan hingga desa, masyarakat, bahkan pihak ketiga. Kuncinya, memberi kesempatan pada masing-masing orang untuk bisa terlibat aktif dalam kebijakan pemerintahan.
Dengan alasan yang sama pula, Ainur mengeluhkan sistem kebijakan yang cenderung masih sentralis. Beberapa permasalahan di masyarakat terlambat ditangani lantaran pemerintahan kecamatan tidak diberikan wewenang cukup untuk mengambil tindakan. Apalagi jika sudah menyangkut kewenangan pemerintah kabupaten ataupun provinsi.
Pria yang tengah menjalani studi S3 jurusan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) di Universitas Airlangga Surabaya ini berharap, kedepan pemerintahan kecamatan tidak hanya diposisikan sebagai pusat pelayanan administrasi. Pemerintahan kecamatan harus lebih diberdayakan. Apalagi jika itu berkaitan dengan kejadian di masyarakat yang notabene-nya kecamatan lebih tahu kondisi riilnya.
“Ada jalan rusak kita gak bisa bertindak karena itu wewenang kabupaten. Padahal kita yang ada di tengah-tengah mereka. Kenapa itu tidak dilimpahkan pada kita? Bukan berarti nanti akan ada namanya superioritas seorang camat. Ini murni untuk masyarakat kok. Semakin cepat ditangani kan semakin baik,” tutur camat yang mengaku kerap turba menggunakan motor untuk mengurangi disparitas dengan masyarakat tersebut.
 (nurhayati)
 BEKERJA SEBAGAI JALAN HIDUP
 Dalam segala hal, Ainur memang selalu ingin jadi yang terbaik. Sehingga apapun yang dilakukannnya akan diupayakan secara optimal. Apakah kemudian yang dilakukan itu mendapat apresiasi bukanlah prioritasnya. Meskipun ia tidak menampik bahwa tidak mudah menyandang status juara. Terutama konsekuensi mempertahankan yang  jauh lebih sulit daripada mendapatkan.
“Yang pasti ini akan semakin meningkatkan motivasi saya. Selanjutnya adalah apa yang harus kami benahi, dimana kekurangannya. Karena saya tidak ingin setelah prestasi ini kami raih lantas kemudian terbengkalai dan dilupakan” tutur pria yang menggenapkan usia pada 22 April tersebut.
Ainur menyadari, bahwa dirinya tidak selamanya akan memimpin Kecamatan Sukodono. Namun selagi memimpin, ia akan terus berupaya melakukan yang terbaik. Baginya, pemimpin yang baik adalah yang mampu menciptakan pemimpin-pemimpin baru, sekaligus memiliki hal positif yang bisa diwariskan.
Sebagai camat, Ainur bisa saja memilih menjalani rutinitas tanpa harus disibukkan dengan melakukan perubahan. Namun ia memilih untuk bekerja, menciptakan inovasi, dan melayani sebaik mungkin kebutuhan masyarakat.
“Saya selalu meyakini, lebih baik saya berbuat dan melakukan kesalahan daripada saya diam dan juga tidak memiliki kesalahan. Sulit, capek, tapi ya itulah jalan hidup yang saya pilih,” ujar suami dari Evi Anita ini ringan tanpa beban. (hay)
 BIODATA
 Nama                           : Moh Ainur Rahman, AP, M.Si
Panggilan                    : Ainur
Jabatan                                    : Camat Sukodono. Kab Sidoarjo
Menjabat Sejak           : Februari 2012
TTL                             : Sumenep, 22 April 1975
Istri                              : Evi Anita, SSos MT
Anak                           : Empat Orang
1.      Reyhan
2.      Rifat
3.      Rizal
4.      Raja
Pendidikan                  : S1 STPDN Bandung angktan ke-5 Tahun 1997
                                      S2 Administrasi Publik Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag)
  S3 Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Universitas Airlangga Surabaya
Pengalaman Jabatan    :
1.      Sekretaris Camat Sidoarjo tahun 2004-2011

2.      Kabid Bina Manfaat Pekerjaan Umum dan Pengairan tahun 2011-2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar