Kau membawakanku manisan, tapi berlutut di hadapanku.
Apa kau sedang merayakan kekalahanku?
Tidak. Aku sedang menikmati ketidakberdayaanku
Berdirilah, Kesatria! Singgasanamu akan
mengutukku jika kau berada di kakiku
Biarkan aku disini sejenak. Biarkan aku melihat dari arah ini
sementara waktu. Biarkan tempat ini mengingatkanku betapa kuatnya dirimu, dan
lemahnya aku
Bagaimana cahaya menjadi kelemahan api?
Bagaimana kau kalah, sementara aku berdiri sebagai lambang kejayaanmu?
Tidakkah kau lelah
menghiburku?
Apa kau lelah menjadi kekuatanku?
Tidak. Tapi aku juga menjadi kelemahanmu
Percayalah. Itu adalah akibat dari kita sebagai
manusia. Dan itu nilai kesempurnaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar