Hari Ketika Kehormatanku Digadaikan
Kenapa semua ini terjadi padaku?
Kenapa aku menuai apa yang tidak kutanam?
Kenapa aku menerima balasan dari kesalahan yang tidak kulakukan?
Lalu setelah semua itu, aku harus menyediakan hati seluas samudera untuk memaafkan
Aku ingat, kau hanya berdiri melihat kehancuranku
Seolah bersyukur dan menikmati pembalasan atas penghinaan yang kulakukan
Tapi kemudian aku tahu, kau jauh lebih terluka dariku
Dalam pergolakanku aku dijanjikan kemenangan
Sementara kau, ditaqdirkan menjadi tameng adharma untuk menuntaskan langkah kelahiranku
Kau benar, cahaya tak pernah jadi kelemahan api
Tapi api ini tak lagi memiliki arti, ketika cahayanya redup di medan laga....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar