Kupanggil kau samudera.
Identitas yang kuberikan tanpa sengaja. Tapi kini,
seolah menjadi satu-satunya kenangan yang tersisa dari pria dengan mata
sebening embun pagi itu. Pria yang tertemui tanpa rencana, tapi sempat mampir
di beranda ruang kosong hatiku.
Seperti hadirnya, perginya pun tanpa rencana. Meski
keduanya kurasakan dengan senyata-nyatanya. Tak ada sedih ataupun luka dari
keduanya. Hanya penerimaan yang tanpa rencana, meski belum sampai pada kelas
ikhlas. Tapi, itu tidak lebih dari keserakahanku sebagai manusia. Sama sekali
bukan karena ia hadir dengan luka atau kecewa untukku.
Dia seperti embun pagi, membuatku tersenyum sejenak.
Merasakan kesegaran pagi yang menyejukkan hari. Namun, pada akhirnya sinar
mentari menghapus titik embun dan membawaku pada kenyataan. Dia bukan milikku.
Dia hanya datang, lalu pergi.
Sesederhana itu.
Seperti kata pertama yang kudengar darinya, 'suwayya'
perlahan. Dia datang perlahan, dan berlalu dengan lebih perlahan. Tanpa plot,
tanpa drama. Akupun belajar darinya. Perlahan meski tak pasti, menarik batas
diri sendiri. Menjauh tanpa permisi.
Aku sadar, telah berbuat kesalahan. Menyebut ia dalam
doa, ketika aku bahkan tak yakin tentang dirinya. Aku sadar, aku hanya putus
asa. Lantas lupa cara berucap syukur.
Ya Rabb, Engkau tahu yang terbaik. Engkau telah
rencanakan hidupku dengan sempurna. Ijinkan aku berserah, dan mengikhlaskan
semuanya. Tetapkan hatiku, hanya pada IradahMu. Bahkan meski itu sakit, aku
yakin ia akan berbuah manis. Bukankah beberapa pohon membutuhkan sayatan
sebelum berbunga dan berbuah?
Samudera, kau memang air. Dan aku adalah tunas yang
hampir mengering. Tapi mungkin saja, bukan airmu yang berlimpah yang kutunggu.
Barangkali ada bahagia di hati yang lain untuk kita. Terima kasih karena telah
hadir, meski bukan untuk tinggal. Terima kasih, untuk mengajariku melepas tanpa
terluka. Terima kasih telah memberiku sejuk, meski hanya sejenak.
Samudera, maybe I once loved you. I'm not sure. But
I'm sure, I will always remember you. Remember you as a unique story in my
life. Thanks a lot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar