Hari saat aku menolak uluran tanganmu
Ibu, maaf karena menjadi violetmu yang ambisius
Sesungguhnya bukan kesejatian mawar yang kuinginkan
Aku hanya menolak mengalah,
ketika aku tahu kesejatian hidupku ada dalam ambisi yang kubawa bersama kelahiranku.
Seperti kau yang tak berpikir dua kali saat melafadzkan kidung cintamu
Lantas menyesali kehadiranku sebagai anugerah
Aku mungkin akan tumbang bersama ambisi ini
Tapi aku takkan pernah menyesali keberadaanku akibat karma cintamu
Karena aku memiliki perlindungan ayahku, yang tak sekedar baju jirah dan keterkebalan akan kematian
Tapi keikhlasannya menerima kegelapanku dan menggantinya dengan janji sinar pagi
Dan sebagai persembahanku untukmu, Aku berjanji untuk berbagi cahaya itu dengan seluruh dunia, Ibu
--lOVEKARN--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar