Kemarin aku melewati kotamu
Kota yang tak pernah berani kusebut kota kita
Meski aku menghabiskan duapertiga hidupku disini
Hari itu hujan, sama seperti ketika hari pertama aku dan kamu bertemu
Suasananya masih syahdu meski tak sepekat yang dulu
Aku bahkan melewatkan beberapa bilik kenangan
sebelum akhirnya angin membawa kembali desiran memori tentangmu
Apakah ini sebuah pencapaian baru?
Entahlah, Candu
Belum ada penggantimu, tapi yang pasti pesonamu tak secandu dulu
Maafkan aku harus mengakui ini
Mungkin saja, jiwaku lelah dan hanya ingin menyerah
Menyerah dari hal yang memang sedari awal tak mungkin lagi diperjuangkan