Aku ingin melupakanmu
Tapi senja mencegahku
Dia berkata kau akan kembali
Sedang aku hanya terus kehilanganmu
Aku ingin pergi
Tapi taqdir menghadangku
Dia menawanku untuk terus menunggu
Sedang kau tak pernah berjanji untuk kembali
Aku ingin mati
Tapi cintaku menghalangiku
Ini belum waktuku,
Katanya
Jadi aku kembali menunggu
Menunggu hingga senja dan taqdir berpihak padaku
Lalu membawamu padaku
Atau keduanya pergi bersamaku
Aku tidak tahu harus kuberi nama apa
Ketidakberdayaan ini
Mungkin Candu
Iya, Candu.
Aku hanya bisa membisikkan namamu, karena ia tabu bagi dunia
Aku hanya bisa menjeritkan cintaku dalam hati, karena rasa ini terlarang
Aku hanya bisa tersenyum, menyembunyikan ketidaktermilikanmu untukku
Aku hanya bisa menutup mata, lantas mengurai kembali kenangan kita
Aku hanya bisa hidup, dalam kematian yang kau sisakan dari kepergianmu
Aku hanya bisa berjalan, dengan langkah tertatih dari sisa kekuatan yang kau bawa
Aku, hanya aku
Seharusnya aku tak bisa menulis
Lihatlah aku! Lihat semua ini
Lihat!
Bagaimana kau abadi dalam setiap goresan penaku
Lihat!
Bagaimana aku tak memiliki diksi selain namamu
Lihat!
Bagaimana setiap cerita adalah tentangmu
Lihat!
Bagaimana nafasku menegaskan kerinduan akanmu!
Lihat!
Bagaimana mungkin saja akan kuakhiri hidupku dengan cinta untukmu
